SPACE IKLAN

SPACE IKLAN

MY Meninggal setelah Dianiaya Oknum Guru ?

Berita Wajo Terkini
Minggu, 25 Mei 2014 | 02.01.00 WIB Last Updated 2015-07-26T23:31:00Z
Batu Nisan MY  terlihat Miring atau telah bergerak (foto: warta nusantara
- Dibalik kabar Mayat yang Hidup

WAJOTERKINI --- Selain hebohnya issu penggalian almarhum MY yang membuat ribuan warga mendatangi Pekuburan Jarae Kelurahan Mattirotappareng Kecamatan Tempe, ternyata muncul cerita miris dibalik kematian almarhum MY, siswa salah satu MTS Kelas I -- sederajat SMP -- tersebut dikabarkan meninggal setelah dianiaya oleh oknum guru di sekolahnya.

Data yang dhimpun WAJOTERKINI menyebutkan, almarhum MY meninggal akibat dianiaya dengan cara dipukul -- ada juga yang mengatakan dicubit -- oleh gurunya di sekolah. Namun orang tua almarhum tidak mau mempersoalkan kematian anaknya sehingga kasus dianggap tidak ada.

"Anak itu meninggal karena dianiaya yakni dipukul oleh gurunya, tapi orang tuanya tidak mau mempermasalahkannya sebab almarhum memmang mempunyai riwayat penyakit," jelas Ani -- disamarkan -- seorang ibu muda yang tinggal di Kota sengkang kepada WAJOTERKINI, Jumat (23/05/2014) kemarin di area pekuburan jaraE. Bahkan ibu muda ini mengatakan, ada juga anak tetangganya yang pernah dipukul oleh guru tersebut.

Di tempat yang sama, warga lain mengatakan, almarhum MY tidak dipukul melainkan cuma dicubit. "Tidak benar kalau Dianiaya atau dipukul pak, saya dengar cuma dicubit saja sama gurunya" jelas seorang wanita berbadan gemuk yang turut hadir di area pekuburan JaraE bersama anaknya.

Entah benar atau tidak tentang pemukulan tersebut, Anwar salah seorang kerabat almarhum menjelaskan bahwa kematian almarhum MY bukan karena pemukulan, MY memang memiliki riwayat penyakit. "Meninggalnya bukan disebabkan karena pemukulan, MY punya riwayat penyakit," jelasnya.

Sebelumnya diberikan, warga Sengkang Kecamatan Tempe dihebohkan adanya Mayat yang Hidup kembali di Kuburan JaraE. Menurut cerita yang beredar, ada salah seorang kerabat MY didatangi almarhum MY dalam mimpi dan dalam dialognya, MY mengatakan dirinya masih hidup dan meminta ditaburi bunga. Sang kerabat lalu meminta MY untuk menggoyangkan atau membuat miring batu nisannya jika benar masih hidup.

Pihak keluargapun dikabarkan akan melakukan penggalian namun tidak jadi karena orang bersedia melakukan penggalian meminta biaya Rp 1 Jt namun tidak disanggupi pihak keluarga. Versi lain, penggalian pada malam Jumat itu (Kamis, 23/05/2014) tidak dilakukan karena pihak keluarga belum musyawarah sehingga dijadwalkan setelah Shalat Jumat besoknya, wargapun menjadi ramai kembali mendatangi pekuburan Jarae usai shalat Jumat (****)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • MY Meninggal setelah Dianiaya Oknum Guru ?

Trending Now