![]() |
Ilustrasi Int |
WAJOTERKINI.COM --- Bisnis Multi Level Marketing (MLM) memang menggiurkan namun sarat dengan resiko, di Kabupaten Wajo baru-baru ini masuk salah satu bisnis serupa yang dikemas dengan program Daf Freedoom dengan cara berinvestasi. Investasi member di wajo pun beragam mulai yang jutaan hingga puluhan juta rupiah.
Daf Fredoom awal diperkenalkan sebagai MLM, membernya akan berinvestasi dengan iming-iming uang mereka akan digandakan. Apesnya, hingga saat ini belum ada kejelasan pasti kepada para member hasil investasi mereka.
Salah soerang korbannya, Faizun mengatakan, awalnya bisnis tersebut berjalan dengan baik hingga ramai member yang berinvestasi dari Rp1 juta hingga Rp70 juta rupiah dengan iming-iming akan digandakan 1 persen dalam per harinya.
"Katanya dalam jangka sekira 3 bulan modal bisa kembali 100% kini kandas ditengah jalan sudah tidak ada lagi kejelasannya, meski kemarin sempat beberapa kali maentanance kemudian dijadikan Plan A dan B deng Poksi 2 dengan merekrut orang nah sekarang bagaimana mau mengajaka modal awal aja belum kembali,"terang Faizun.
Laider Daf Fredoom wilayah Wajo, Ammy meyakinkan perusahaan tersebut tidak akan melarikan diri namun perusahaan hanya bisa mengembalikan modal para member yang sudah terdaftar dengan waktu yang belum ditentukan pihak perusahaan di pusat.
"Uang member akan dikembalikan dengan waktu yang belum ditentukan, karena alasan perusahaan ribuan member yang tersebar di seluruh indonesia masih proses pembayaran, pembayaran coba kita ansur sedikit demi sedikit,"kata Ammy.(wt-gb)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia