WAJOTERKINI.COM --- Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo tahun 2016 ini sudah mengusulkan 80 ribu lebih warga miskin. Nama mereka diusulkan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan melalui program KIS, KKS, PKS dan PKH.
Namun masih saja ada yang luput dari pantau para pengambil kebijakan di Kabupaten Wajo, warga miskin di Desa Tua, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo. Diketahui mayoritas masyarakat sekitar hanya menggantungkan hidup sebagai petani.
Keluarga besar Muh Aras (40 tahun) yang hidup dengan istrinya Nur Hikmah (38 tahun) dan 8 orang anaknya. Keluarga besar ini, hanya menempati rumah berukuran 5x4 meter, berdiri diatas lahan orang yang iba.
Tidurpun hanya beralaskan tanah, jangankan perabot rumah tangga elektronik, gubuk reoknya saja tanpa dilengkapi listrik. Sangat jauh dari kata kehidupan yang layak.
Kepada penulis Muh Aras beserta keluarganya mengaku, sudah menempati gubuk reok yang nyaris rubuh itu, sejak 12 tahun lalu, selama itu pula ia dan keluarganya belum pernah menikmati fasilitas pemerintah yang menjadi hak sebagai warga hidup serba kekurangan.
"Beginilah rumah saya dan saya menempati ini sudah sejak 12 tahun, selama itu juga saya tidak pernah terima bantuan apapun dari pemerintah punya anak 8 tapi sejak sakit ikut orang,"kata Muh Aras.
Hidup dibawah garis kemiskinan tak cukup membuatnya menderita, kondisi Muh Aras kini semakin terpuruk, karena menderita sakit hingga tak lagi bisa bekerja. Sementara ia harus menghidupi istri dan anak-anaknya.
Sebelumnya ia hanya menjadi buruh tani mengolah lahan orang, setelah sakit, Muh Aras terpaksa digantikan istrinya mencari nafkah. Sama istrinya juga hanya bisa menggantungkan hidup sebagai buruh tani, itupun jika ada yang memanggilnya.
Keluarga ini mengaku sedikit terbantu karena masih ada yang iba padanya dengan memberinya tumpangan tanah yang dibangunkan gubuk seadanya kendati hanya beralaskan tanah.(wt-ken)
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia