WAJOTERKINI.COM --- Sebelum di sandera militan Abu Sayyaf di Filipina, korban asal Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo ini masih sempat berkomunikasi dengan istrinya via telepon selular, Surianto sempat menitip pesan kepada Andi Tahira agar membelikan anaknya kereta.
"Iye, suamiku sempat memberi kabar lewat Blakberry Mesengger (BBM). Dia bilang, terakhir malam ini ada jaringan telkomsel karena sudah masuk perbatasan Malaysia,"akunya. Jumat 1/4/2016.
Selain itu Andi Tahira juga mengaku. "Pernah mendapat telepon menggunakan nomor temannya, dia bilang nanti kalau sudah gajian belikan kereta anakku. terus terputus pas ku telpon kembali nomernya sudah tidak aktif," kata Andi Tahira.
Andi Tahira juga mendapatkan informasi terkait perkembangan proses pembebasan suamianya dari pihak perusahaan.
"Tadi pihak perusahaan menelpon minta identitas anggota keluarga, katanya lagi di Jakarta sedang negosiasi dengan para penyamun,"ujarnya.
Andi Tahira telah mendapat instruksi agar tidak mudah percaya ketika ada informasi yang tidak jelas terkait nasib 10 ABK kapal Brahma 12 itu.
"Pihak perusahaan juga mengitrusikan jangan percaya ketika ada informasi tak jelas. Katanya sih, dia adalah staff patria PT Maritin lines atas nama Irsya Dilla," ungkap Andi Tahira.(wt-ibe)
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia