WAJOTERKINI.COM --- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wajo, Naharuddin mengatakan penerimaan tenaga sensus ekonomi tahun 2016 berdasarkan tes tertulis dan wawancara yang sudah dilalui para peserta baru baru ini.
Selain itu kata Naharuddin, Pihaknya memproriotaskan kesiapan tenaga mitra dalam kegiatan Sensus dan sejenisnya, karena menurutnya, Standar operasional BPS peserta yang diterima harus punya pengalaman sensus atu survey.
"Yang kita nilai berdasarkan kecakapan tulisan karena BPS memiliki standarisasi yang sesuai data dokumen scanner, sementara itu pemeriksaannya ditingkat provinsi, tidak mungkin peserta dipanggil untuk membenahi ujian tertulisnya di Provinsi,"katanya. Selasa 15/2/2016.
Salah seorang peserta, Iman mengatakan, Penerimaan tenaga sensus ekonomi 2016 dinilai sarat dengan rekayasa dan terkesan hanya menggugurkan kewajiban, peserta yang diterima diduga hanya titipan orang-orang tertentu.
"Yang diterima itu kebanyakan aparat desa dan kelurahan serta kecamatan yang notabenenya ada yang hanya tamatan SMA/ sederajat dan keluarganya sahaja sedangkan kami yang umum tidak punya jaringan, meski jenjang pendidikan S1 hingga S2 tersingkirkan,"katanya.
Ditambahkan Iman, kita melihat standarsasi pertanyaan yang diajukan para penguji juga masih terbilang pertanyaan setingkat SD/SMP saja, tetap saja masih dianggap tidak memenuhi syarat dan tidak berkompeten dalam sensus.
"Kemudian itu menjadi aneh, apa pertanyaannya? Apakah Anda Siap? ya tentu jawaban kami ya siap, siap bekerja selama sebulan? ya tentu kami dengan mudah menjawabnya, berapa untungnya jika dia menjual dalam dua hari lalu modalnya sekian sekian, padahal sensus atau survey adalah makanan kamisaat menjadi mahasiswa,"kesalnya.
Peserta lainnya juga menganggap hal itu hanya pembodohan semata. Pasalnya, kata Irpan, hasil tulisan pena sangat sulit terdeteksi komputerisasi berbasis data dokumen scanner, ia mencontohkan Ujian Nasional yang mengharuskan kita menggunakan pensil khusus.(wt-chal)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia