WAJOTERKINI.COM --- Pihak kepolisian Polsek Pitumpanua didesak mengusut tuntas dugaan kasus menghilangkan nyawa seorang bayi di Jalan Kelapa, Kelurahan Siwa, Kecamatan Pitumpanua , Kabupaten Wajo belum lama ini. Polisi dinilai belum mampu menjerat pelaku dengan alasan tidak adanya saksi serta bukti kuat.
Darinya itu, sejumlah masyarakat berdomisili di daerah tersebut, merasa hilang kepercayaan akan ketegasan Polisi dalam menindak suatu kasus. Menurut warga, menghilangkan nyawa ternyata gampang dan tidak dapat diproses, lantas dimanakah polisi yang didambakan selaku pengayom masyarakat.
"Kita tidak tau persoalan ini kalau bukan mamanya ibu bayi ini terik di jalan, waktu teriak dia mengatakan, kenapa kau tega membunuh anakmu dan membuang dibelakang rumah" terang masyarakat setempat sembari mengututip bahasa mamanya ibu bayi.
Diketahui pula, bayi berjenis laki-laki tersebut lahirnya bukan dari tim medis, melainkan melalui dukun kampung."Kalau mau penjelasan lebih, tidak usah jauh ambil kesaksian, minta saja keterangan ibu bayi, serta siapa yang membantu persalinan," lanjut warga jalan Kelapa.
"Jangan ragu pak polisi, satu kampung di Jalan Kelapa siap memberikan kesaksian, apalagi sebelum dikebumikan, ada warga yang mengangkat bayi dari pohon pisang, serta ada juga warga yang memandikan sebelum dikebumikan," lanjut warga.
Tabe bacaki juga berita sebelumnya, Klik Disini
Kapolsek Pitumpanua Kompol Suardi KS menegaskan, polisi tidak cukup bukti dan akan memanggil warga untuk dimintai keterangannya. (wt-ros)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
