
WAJOTERKINI.COM,Soppeng -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Soppeng kembali mendapat sorotan dari LSM Pelita Keadilan. Pasalnya, KPU yang setiap melaksanakan kegiatan membuat id card.
"Ini jelas pemborosan anggaran karena setiap kegiatan KPU selalu membuat id card, terlebih lagi debat diputaran kedua katanya mau buat lagi. Harusnya KPU membuat id card permanen," ungkap Nur Alam, Senin (2/10/2015).
Nur Alam menambahkan, tujuan id card permanen adalah, KPU Soppeng tidak perlu lagi membuang-buang anggaran Pilkada hanya karena identitas.
"KPU tidak perlu membuang-buang anggaran hanya untuk id card. Ini hanya persoalan teknis saja. KPU bisa buat id card permanen, tidak ada yang sulit jika KPU ada niat baik," ungkap Nur Alam.
Terpisah, salah seorang warga Lalabata, Alhair menilai sepertinya KPU Soppeng hanya memikirkan bagaimana cara menghabiskan dana Rp 15 miliar sebelum masuk pembahasan anggaran.
"Saya khawatirnya KPU ini hanya berpikir menghabiskan dana yang harus habis pada tahun angggaran 2015 ini," jelas Nur Alam.
Menurut Alhair hal ini melihat sejumlah kegiatan-kegiatan dari KPU selama ini seadanya saja tanpa ada hasil yang sangat memuaskan bagi masyarakat.
"Debat yang dilaksanakan dan live di TV tidak semuanya dinikmati dan hanya kalangan tertentu saja yang menikmati. Belum lagi id card yang diadakan tidak digunakan dengan baik oleh wartawan karena alasan ruang rapat paripurna full, lalu apa gunanya id card yang dibagikan KPU," ungkapnya.
Sementara KPU Soppeng enggan membeberkan dana yang digunakan dalam pelaksanaan debat. Marwis yang membidangi acara itu enggan berkomentar banyak terkait jumlah dana yang digunakan.
"Ratusan juta," kata Marwis kepada sejumlah awak media di gedung DPRD Soppeng, Sabtu (31/10/2015).(wt-ais)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia