WAJOTERKINI.COM --- Indonesia mengalami krisis literasi, karena kemampuan dan minat baca yang kurang, banyak sekolah dengan kreatif menginisiasi program percepatan literasi anak. Salah satunya di SDN 190 Ballere, Kecamatan Kera, Kabupaten Wajo ini.
Ada yang unik yang dipraktekkan di SD ini untuk mempercepat kemampaun literasi siswa di SD tersebut. Praktik itu mereka namakan “Membaca Kulit Kerupuk, yaitu membaca bungkus makanan atau snack sebelum pembelajaran dimulai.
Untuk memotivasi siswa membaca semua benda-benda yang ada di lingkungannya, sekaligus sadar akan kebersihan, para siswa diminta mengambil sampah berupa bungkus snack atau makanan lainnya yang seringkali terdapat di lingkungan sekolah.
“Praktik membaca seperti ini kita laksanakan untuk anak kelas kelas satu dan dua. Namun untuk kelas dua dilaksanakan cuma satu semester. Semester berikutnya mereka sudah harus membaca buku cerita,” ujar Dahlia, Kepala Sekolah SDN 190 Ballere.
Berkat kegiatan seperti ini, Auliya sering berusaha membaca tulisan di semua kemasan produk makanan, baik waktu belanja sama ibunya, atau waktu berjalan-jalan sama teman-temannya. Mereka bahkan sering saling belajar mengeja atau berusaha memberi tahu temannya nama huruf dan bacaannya.
“Mereka tidak hanya membaca tulisan di snack saja, tapi terpancing juga untuk membaca yang lain, dan menjadi positif bagi percepatan peningkatan kemampuan membaca dan kesadaran mereka terhadap kebersihan lingkungan sekitar,” ujar Dahlia.
“Namun kami juga selalu ingatkan bahwa mereka tidak boleh suka jajan,” tegas Dahlia.
Pada semester awal kelas satu, Auliya dan teman-temannya cuma diminta gurunya membaca apa yang tertera di pembungkus snack. Enam bulan pada semester dua, mereka mulai diminta menuliskan apa-apa yang terdapat atau berkaitan dengan pembungkus di situ. Mereka boleh bercerita secara bebas; rasanya, harga, warna, bumbu dan sebagainya. Mereka sendiri yang mengembangkan idenya.
“Sembari belajar membaca, mereka telah mempraktikkan moto Lihat Sampah Ambil yang sebenarnya menjadi motto gerakan kebersihan ibukota provinsi kita, Makassar,” ujar Dahlia.(wt-zah-usaid)
Ada yang unik yang dipraktekkan di SD ini untuk mempercepat kemampaun literasi siswa di SD tersebut. Praktik itu mereka namakan “Membaca Kulit Kerupuk, yaitu membaca bungkus makanan atau snack sebelum pembelajaran dimulai.
Untuk memotivasi siswa membaca semua benda-benda yang ada di lingkungannya, sekaligus sadar akan kebersihan, para siswa diminta mengambil sampah berupa bungkus snack atau makanan lainnya yang seringkali terdapat di lingkungan sekolah.
“Praktik membaca seperti ini kita laksanakan untuk anak kelas kelas satu dan dua. Namun untuk kelas dua dilaksanakan cuma satu semester. Semester berikutnya mereka sudah harus membaca buku cerita,” ujar Dahlia, Kepala Sekolah SDN 190 Ballere.
Berkat kegiatan seperti ini, Auliya sering berusaha membaca tulisan di semua kemasan produk makanan, baik waktu belanja sama ibunya, atau waktu berjalan-jalan sama teman-temannya. Mereka bahkan sering saling belajar mengeja atau berusaha memberi tahu temannya nama huruf dan bacaannya.
“Mereka tidak hanya membaca tulisan di snack saja, tapi terpancing juga untuk membaca yang lain, dan menjadi positif bagi percepatan peningkatan kemampuan membaca dan kesadaran mereka terhadap kebersihan lingkungan sekitar,” ujar Dahlia.
“Namun kami juga selalu ingatkan bahwa mereka tidak boleh suka jajan,” tegas Dahlia.
Pada semester awal kelas satu, Auliya dan teman-temannya cuma diminta gurunya membaca apa yang tertera di pembungkus snack. Enam bulan pada semester dua, mereka mulai diminta menuliskan apa-apa yang terdapat atau berkaitan dengan pembungkus di situ. Mereka boleh bercerita secara bebas; rasanya, harga, warna, bumbu dan sebagainya. Mereka sendiri yang mengembangkan idenya.
“Sembari belajar membaca, mereka telah mempraktikkan moto Lihat Sampah Ambil yang sebenarnya menjadi motto gerakan kebersihan ibukota provinsi kita, Makassar,” ujar Dahlia.(wt-zah-usaid)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia