![]() |
| Warga saat menunjukkan area persawahannya mulai kekeringan |
WAJOTERKINI.COM --- Musim kemarau melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Wajo. Akibatnya, sekira 227 hektare area persawahan kekeringan dan terancam gagal panen bakal dialami petani di Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo. Hal tersebut diperparah rusaknya skunder irigasi Kalola beberapa waktu lalu.
Salah seorang warga Labuang Patu, Desa Mappadaelo, Nawir mengatakan, jika selama ini musim kemarau tiba warga di Kecamatan Tanasitolo mendapatkan pasokan air dari irigasi Bendungan Kalola."Namun, rusaknya skunder irigasi Bendungan Kalola mengakibatkan, air yang mengairi ribuan hektare area persawahan kami terputus sehingga sawah kami kekeringan," kata Nawir.
Nawir juga mengaku menggunakan pompanisasi untuk mengantisipasi kekurangan air akibat rusaknya Bendungan Kalola dan menghadapi musim kemarau tahun ini. "Untuk sementara kami memanfatkan pompanisasi dengan menggunakan bahan bakar Gas Elpiji 3 kg untuk menghemat biaya operasional," ucapnya.
Secara terpisah, Camat Tanasitolo, Andi Bau Mannussa mengatakan, terkait rusaknya bendungan irigasi Kalola beberapa waktu lalu, sementara sudah dibenahi melalui swadaya masyarakat bekerjasama dengan pemerintah, sebelumnya diminta petunjuk teknis dari pihak balai.
Namun, Kami selaku pemerintah Kecamatan Tanasitolo, pertanyakan kenapa pihak balai belum melakukan perbaikan."Pihak irigasi berhati-hati sehingga kecepatan air dikurangi karena takut ketika airnya deras dikhwatirkan akan rusak kembali,"ungkapnya. (wt-ibe).
Salah seorang warga Labuang Patu, Desa Mappadaelo, Nawir mengatakan, jika selama ini musim kemarau tiba warga di Kecamatan Tanasitolo mendapatkan pasokan air dari irigasi Bendungan Kalola."Namun, rusaknya skunder irigasi Bendungan Kalola mengakibatkan, air yang mengairi ribuan hektare area persawahan kami terputus sehingga sawah kami kekeringan," kata Nawir.
Nawir juga mengaku menggunakan pompanisasi untuk mengantisipasi kekurangan air akibat rusaknya Bendungan Kalola dan menghadapi musim kemarau tahun ini. "Untuk sementara kami memanfatkan pompanisasi dengan menggunakan bahan bakar Gas Elpiji 3 kg untuk menghemat biaya operasional," ucapnya.
Secara terpisah, Camat Tanasitolo, Andi Bau Mannussa mengatakan, terkait rusaknya bendungan irigasi Kalola beberapa waktu lalu, sementara sudah dibenahi melalui swadaya masyarakat bekerjasama dengan pemerintah, sebelumnya diminta petunjuk teknis dari pihak balai.
Namun, Kami selaku pemerintah Kecamatan Tanasitolo, pertanyakan kenapa pihak balai belum melakukan perbaikan."Pihak irigasi berhati-hati sehingga kecepatan air dikurangi karena takut ketika airnya deras dikhwatirkan akan rusak kembali,"ungkapnya. (wt-ibe).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia


