Akibatnya, masjid terbesar di Kelurahan Peneki itu, menyisakan hanya krangka kubah dan tembok sekeliling masjid.
Diduga, masjid Lasangkuru terbakar akibat kosleting listrik dibagian atap. Menurut salah satu warga Peneki, Amir, kejadian terjadi sebelum salat ashar.
Pada saat itu, kata Amir, jamaah yang hendak melaksanakan salat ashar langsung berhamburan begitu melihat api diatap masjid semakin membesar. Meski, masyarakat berusaha memadamkan, namun, kobaran api sudah terlanjur membesar."Belum salat, baru selesai adzan," akunya.
Api baru bisa dipadamkan dua jam kemudian, empat mobil pemadam kebakaran yang berada di lokasi tak mampu berbuat banyak."Memang dua hari sebelumnya jemaah masjid sempat melihat ada percikan api di plafon. Namun, itu tidak di antisipasi oleh panitia masjid," tambah warga lainnya..
Sementara Kapolres Wajo, AKBP Masrur yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dia mengaku, kebakaran terjadi karena kosleting listrik di bagian atap masjid."Kalau kerugian kami belum bisa taksir,"ujarnya.(wt-chiwang)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia