Lembaga PAUD Desa Waetuo Kecamatan Tanasitolo |
Salah seorang warga disekitar lembaga PAUD yang tidak lagi ada aktivitas belajar mengajar itu mengatakan, sudah dua tahun ini sekolah PAUD Waetuo tidak ada aktifitas belajar mengajar lantaran tidak ada ada guru. "Tidak ada gurunya jadi tidak berfungsi. Bagaimana ada guru yang mau mengajar kalau gajinya sangat kurang," ucap salah seorang warga Waetuo, Imran.
Terpisah, salah seorang pengajar non aktif Lembaga PAUD di Limpua Desa Tua Kecamatan Majauleng, Endang mengatakan, Kurangnya minat tenaga pengajar itu disebabkan minimnya gaji yang diberikan serta kurangnya minat orang tua membawa anaknya bersekolah di PAUD juga menjadi kendala utama.
"Dulu per lembaga PAUD di kontrak oleh Bank Dunia selama 3 tahun sebesar Rp90 juta, itu dianggarkan Rp30 juta per tahun. Namun lepas kontrak itu PAUD dialihkan ke Dinas Pendidikan. Jadi dulu gaji kita sekira Rp300 ribu dan Rp135 dari dinas," ungkap Endang.
Sementara kendala lain, kata Endang. Presepsi warga itu sekolah PAUD berbeda tingkat dengan TK, makanya kebanyakan orang tua lebih memilih untuk sekolahkan anaknya di TK ketimbang di PAUD, maka dari itu kecenderungan Lembaga PAUD di Desa memilih Play Grup.(wt-chal).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia