Mereka dikeluhkan oleh sejumlah pejabat Soppeng, baik SKPD maupun Kepala Sekolah, kalau bantuan yang diberikan itu ternyata mereka mengaku tidak ada keikhlasan. Berita yang beredar kalau kalau sejumlah wartawan itu, menjual kalender 2015 dengan harga selangit, Rp100 ribu,- / eksamplar bahkan terkesan wartawan memaksa.
Menanggapi berita yang dimuat Harian Radar Bone, edisi Jumat, 6 Maret 2015 halaman 16 di sudut kiri bawah. Berita tersebut ia beri judul, "Oknum Mengaku Wartawan Resahkan Kepala SKPD".
Pembina PWI Kabupaten Soppeng, Ir. H. A. Agussalaim Wittiri didampingi, Sekretaris PWI Soppeng, FAS Rachmat Kami, terlihat berang. "Saya tantang yang sebarkan berita itu, jangan asal tuding, tunjuk jidatnya dong, siapa pejabat yang mengaku mengeluh dengan bantuannya kepada anggota PWI Soppeng baru-baru ini, kalau ada, berapa pun uang yang mereka bantukan kepada kami, kami siap menggantikan semuanya". Berang A. Agus ini.
Bahkan ia menantang kepada yang mengedarkan berita ini agar bertanggung jawab secara moral maupun juridis formal (hukum) karena selain perbuatan itu telah membuat perasaan tidak enak, juga menjatuhkan harga diri baik perorangan maupun lemabaga PWI Soppeng, kesal A. Agus.
Dengan berita itu, Sekretaris PWI memanggil semua anggotanya yang telah berangkat ke Batam. Ia minta agar wartawan yang telah meminta partisipasi para pejabat untuk biaya pemberangkatan ke HPN itu dengan konpensasi kalender, pada Senin, 9 Maret. Mereka yang dimintai klarifikasi atas berita itu , apakah benar mereka memaksa.
Namun para wartawan itu, kepada Sekretarisnya mengatakan kalau tak seorang pun pejabat yang mereka paksa, bahkan ada beberapa pejabat yang secara ikhlas memberitakan bantuan dengan kompensasi kalender itu di atas dari pada yang telah diberitakan tersebut.
A. Mamang, panggilan FAS Rachmat Kami, mengancam anggotanya kalau dirinya akan mengklarifikasi persoalan ini kepada pejabat-pejabat Soppeng yang telah memnbantu keberangkatan anggotanya. Ia bahkan berjanji memecat wartawan sebagai anggota PWI jika benar ada pejabat yang menunjuk wartawan yang telah memaksanya. Kesal A. Mamang.
Camat Citta, Muchris Zulkahfi, S. Ip, M. Si, dikonfirmasi melalui ponselnya, Senin, 9 Maret, mengaku kalau dirinya baru mendengar, kalau ada berita yang menyudutkan wartawan tersebut. Ia minta kepada wartawan yang memberitakan itu agar tidak serampangan menyebut.(wt-tn).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia