%2Bwww.beritawajo.com.jpg)
Kini ibu dan nenek Asrijal tetap tinggal digubuk yang tak layak huni itu, tak ada pekerjaan sebagai tambahan penghasilan untuk menghidupi kesehariannya, yang sebelumnya hanya bergantung dari Almahrum Asrijal sebagai tulang punggung keluarga.
Yang lebih memprihatinkan keluarga yang tercatat sebagai warga Malimongeng Desa Lapaukke Kecamatan Pammana ini, hanya tinggal dirumah panggung yang berukuran 3x5 meter, didalam gubuknya pun tak terlihat satupun perabot rumah tangga, sangat jauh dari kehidupan yang layak.
Camat Pammana Andi Hasanuddin tidak menyangka jika warganya yang ditemukan tewas terapung di Desa Tadangpalie, hidup dalam garis kemiskinan yang diduga kuat membuat warganya itu mengalami gangguan jiwa.
Karena keprihatinan Camat Pammana berencana merehab rumah Asrijal, mulai taman dan pagarnya, hatinya tergerak seusai meninjau langsung kondisi warganya tersebut bersama staffnya, Danramil Sabbangparu, dan perangkat Desa Lapaukke.
"Rumah ini kita akan rehab, kita buatkan pagar dan kolam ikan kecil dan semua ini ditanggung pihak Kecamatan dan Desa untuk sementara, nanti selanjutnya bantuan menyusul dari Dinas Sosial setelah kita bermohon bantuan," ucap sedihnya.
Sementara Kepala Seksi Rehabilitasi Dinas Sosial juga menyesalkan kejadian yang menimpa Asrijal, Nur Panca sangat shok, pasalnya baru saja dua hari dia bertemu, sebelumnya Asrijal dua kali mendatangi kediamannya untuk dimasukkan namanya di Balai Latihan Kerja (BLK) guna mengikuti Kursus Kelistrikan.
"Setelah itu ia tidak pernah lagi muncul, hingga akhirnya mendengar info tragisnya, padahal namanya sudah saya daftarkan di BLK mengikuti kursus kelistrikan," ucap Nur Panca. (wt-ep).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia