WAJOTERKINI.COM --- Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Wajo, terus mengalami peningkatan, per Januari 2015 ini, tercatat 11 penderita DBD yang dirawat di RSUD Lamaddukelleng Sengkang.
Irwan saat dirawat diruang ICU RSUD Lamaddukelleng |
Dua korban tersebut yakni Cindy Fatikasari, 7 tahun warga asal Kelurahan Baru Tancung Kecamatan Tanasitolo, sementara korban lainnya yakni, Muh Irwan 13 tahun warga asal Desa Solo Kecamatan Bola, Wajo.
Menurut perawat RSUD Lamaddukelleng Sengkang, Muh Irwan, meninggal saat masih di ruang ICU 19 Januari lalu, sementara Cindy, meninggal setelah mendapat perawatan selama sepekan di bangsal anak, 21 Januari 2015 lalu.
Penyakit demam berdarah mulai mewabah di Bumi Lamaddukelleng sejak Desember tahun lalu. Sedikitnya ada 8 penderita selama Desember 2014 yang lalu.
Salah satu perawat yang bertugas di bangsal anak Rumah sakit berpelat merah itu, Lukman mengatakan, penderita demam berdarah mulai mewabah di Kabupaten Wajo. Kendati demikian, dia heran karena biasanya penyakit ini mewabah setelah musim penghujan."Memang sudah banyak yang menderita. Bahkan sudah ada yang meninggal,"ujarnya.
Meski sudah menelan korban jiwa, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo sekaligus Plt Direktur RSUD Lamaddukelleng, dr Baso Rahmanuddin belum menetapkan kasus demam berdarah ini sebagai kejadian luar biasa (KLB)."Belum bisa dikatakan ini kejadian luar biasa,"ucapnya.
Menantu bupati itu menambahkan, demam berdarah sebenarnya, tergantung langkah cepat tertangani atau tidaknya. Pasalnya, kalau cepat ditangani penderita bisa terselamatkan.
"Biasanya yang meninggal itu karena terlambat ditangani. Kami berharap pada masyarakat kalau ada demam tanpa sebelumnya ada gejala seperti batuk, sebaiknya langsung dibawah ke rumah sakit atau sarana kesehatan terdekat,"pintanya.(wt-chiwan).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia