SPACE IKLAN

SPACE IKLAN

ASK: Tak Mau Dengar Masyarakat Dilarang Sakit

Berita Wajo Terkini
Sabtu, 31 Januari 2015 | 15.15.00 WIB Last Updated 2015-07-26T23:40:01Z
WAJOTERKINI.COM --- Wakil Bupati Wajo yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan HA. Syahrir Kube Dauda menegaskan bahwa dirinya tidak mau melihat dan mendengar ada masyarakat di Wajo yang sakit dilarang sakit hanya karena persoalan biaya.

Suasana Pelatihan saat wabup ASK beri sambutan

 (Tabe Bacaki Juga: ASK Apresiasi Anggota DPRD Wajo)

Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan saat memberikan sambutan pada pembukaan pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat di Gedung Golkar Sabtu Sabtu 31 Januari 2015. "Saya juga tidak mau melihat ada masyarakat yang meninggal karena kelaparan, begitu juga dengan pendidikan, saya tidak mau juga melihat anak tidak bisa sekolah hanya karena persoalan biaya," ungkap ASK sapaan akran Wakil Bupati Wajo.

Oleh karena itu, kata dia Bupati Wajo bersama dirinya selaku Wakil Bupati Wajo telah menyusun program pendidikan dan kesehatan gratis. Kalau ada kekurangan-kekurangannya itu yang harus diluruskan dan perbaikan. "Tetapi paling tidak dalam mengurus masyarakat Wajo agar tetap hidup dalam keadaan sejahtera, senang, bahagia, itu ada dalam komitmen kami berdua," tegasnya

Terkait dengan pelatihan TPM, PJOK PNPM-MP Wajo Muh. Ilyas menjelaskan, pelatihan masyarakat pelaku PNPM-MP bertujuan menanamkan pengembangan wawasan dan kemampuan pada aspek manajemen kelembagaan, baik dari sisi perencanaan maupun operasionalisasi organisasi kemusian pada aspek hubungan kerjasama dan kemitraaan dengan stake holder lainnya.

Dikatakan, Subtansi pelatihan masyarakat pelaku program termasuk salah-satu perihal penting untuk dilaksanakan sebagai jawaban kebutuhan unrtuk kesinambungan peranan para pelaku program ditiap lokasi kegiatan PNPM-MP baik disaat masih dalam proses pendampingan maupun pada saat pasca pendampingan tiap lokasi kegiatan program.

"Seluruh lokasi kegiatan PNPM-MP pada umumnya di Wajo pada akhirnya akan mengalami fase out/pasca pendampingan oleh konsultan yang selama ini berperan selaku fasilitator, sehingga sangat diperlukan proses pengkaderan dan pengembangan kemampuan masyarakat secara dini bagi pelaku program tiaplokasi," jelas Ilyas.

Tentu tujuannya kata Ilyas, untuk dapat mewujudkan sebuah kemampuan dan kemandirian, sehingga masyarakat pelaku program dalam kondisi yang pada prinsipnya siap menerima tongkat stafek untuk melanjutkan kesinambungan pelaksanaan pembangunan dikelurahan dengan berbasis pemberdayaan masyarakat.(wt-tim)

Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • ASK: Tak Mau Dengar Masyarakat Dilarang Sakit

Trending Now