WAJOTERKINI.COM
--- Penghuni Asrama Putra 1 Hipermawa (Aspura 1) mendesak ingin menempati
gedung berlantai 2 yang belum rampung pembangunannya, Senin 22/12/2014
malam, lantaran batas waktu kos-kosan mereka sudah habis.
Gedung Aspura 1 menelan anggaran miliaran rupiah bersumber dari Dana APBD Wajo tahun 2013 tersebut, hingga Desember 2014 diketahui belum rampung pengerjaannya.
"Saya sekarang bersama teman-teman sudah pindah walaupun kondisi belum layak huni, karena masa waktu sewa rumah kontrakan sudah berakhir, sebelumnya kita dipindahkan ke rumah kos Prof .Qaim matar karena akan ada pembangunan Aspura 1, terlalu mahal buat kami mahasiswa sewa 4 bulan aja Rp. 10.400.000, sementara yang ditanggung kontraktor hanya Rp. 7.5.00.000,"ucap Muh. Iswar.
Iswar menambahkan, beginilah kondisi proyek tanpa pengawasan, dan ini merupakan bentuk kelalaian sebab minimnya pengawasan Pemerintah sehingga kontraktor seenaknya melakukan semua.(Bacaki juga : Habiskan Anggaran Miliaran, Proyek Aspura 1 Belum Rampung )
Saat ini penghuni Aspura 1 tetap menempati gedung yang belum memadai instalasi listrik, bangunan di lantai dua tanpa plamor dan tegel, toilet dan kamar mandi yang belum bisa digunakan, serta bangunan tanpa tenda dibagian teras depan dan samping.
"Diteras itukan tidak ada tendanya (Kanopi) jadi kalau hujan air masuk kedalam gedung asrama, ini saja belum apa-apa semua sudah kosleting akibat terkena air hujan, bahkan daun pintu kami sendiri yang buat. Sementara untuk mandi dan BAB kami menumpang di rumah tetangga,"ungkap Andi Sukriadi ketua Aspura 1.(Wt-Am).
Gedung Aspura 1 menelan anggaran miliaran rupiah bersumber dari Dana APBD Wajo tahun 2013 tersebut, hingga Desember 2014 diketahui belum rampung pengerjaannya.
"Saya sekarang bersama teman-teman sudah pindah walaupun kondisi belum layak huni, karena masa waktu sewa rumah kontrakan sudah berakhir, sebelumnya kita dipindahkan ke rumah kos Prof .Qaim matar karena akan ada pembangunan Aspura 1, terlalu mahal buat kami mahasiswa sewa 4 bulan aja Rp. 10.400.000, sementara yang ditanggung kontraktor hanya Rp. 7.5.00.000,"ucap Muh. Iswar.
Iswar menambahkan, beginilah kondisi proyek tanpa pengawasan, dan ini merupakan bentuk kelalaian sebab minimnya pengawasan Pemerintah sehingga kontraktor seenaknya melakukan semua.(Bacaki juga : Habiskan Anggaran Miliaran, Proyek Aspura 1 Belum Rampung )
Saat ini penghuni Aspura 1 tetap menempati gedung yang belum memadai instalasi listrik, bangunan di lantai dua tanpa plamor dan tegel, toilet dan kamar mandi yang belum bisa digunakan, serta bangunan tanpa tenda dibagian teras depan dan samping.
"Diteras itukan tidak ada tendanya (Kanopi) jadi kalau hujan air masuk kedalam gedung asrama, ini saja belum apa-apa semua sudah kosleting akibat terkena air hujan, bahkan daun pintu kami sendiri yang buat. Sementara untuk mandi dan BAB kami menumpang di rumah tetangga,"ungkap Andi Sukriadi ketua Aspura 1.(Wt-Am).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia

