Para tenaga honorer berpendapat jika pakaian hitam putih hanya biasa digunakan bagi pelamar pekerjaan, ujian negara, dan tenaga magang. Sementara tenaga honorer, jika mereka di gaji lewat Anggaran Pemerintah Belanja Daerah (APBD) dengan mengantongi kontrak kerja, hanya sebagian yang tidak ada ikatan kerja, hanya sebagai staf tidak ada gaji.
"Sah saja kami pakai baju dinas lembaga dimana tempat kami bekerja, Hitam putih itu kan hanya waktu tertentu di gunakan, jadi saya rasa itu tidak efektif,"kata sejumlah Tenaga Honorer.
Politisi asal Partai Nasdem, Bakri Remmang sekaligus advokat Pemda Wajo ini, mendengar isu yang lagi santer tersebut, malah memberi sinyal positif, menurutnya, lebih baik mungkin jika menggunakan batik yang bermotif sutera. Karena menggunakan baju putih pasti cepat kotor.
"Bagus itu, pakaian putih hitam itu biasanya digunakan oleh penyidik, pegawai bank, kalau bisa gunakan juga dasi, jadi jika ada pegawai yang keliaran kan bisa ketahuan mana PNS mana Honorer, beri tanda antara PNS atau Honorer minimal atributkah yang beda atau sekalian bajunya," ucapnya.
Penulis : Reonaldhy AA
Editor : Zaskya
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia