Wajoterkini.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo bekerjasama salah satu penerbit buku, Erlangga, menggelar Workshop dengan materi Penelitian Tindakan Kelas (PTS), yang dimulai 22 Oktober dan bagi yang tidak ikut Gelombang pertama diwajibkan untuk mengikuti Gelombang ke 2, dilaksanakan 6 November 2013 lalu, buat sejumlah Kepala Sekolah dan UPT Pendidikan gerah karena workshop tersebut terkesan hanya jual buku.
Ironisnya peserta workshop yang dikenakan biaya sebesar Rp. 500 ribu perpeserta, untuk sehari, dan pembayarannya bersifat wajib, sontak para kepala sekolah mengeluhkan adanya kewajiban dana Waorkshop tersebut karena bobot materinya yang tidak sebanding biaya yang mereka keluarkan.
"Tentu sangat memberatkan bagi sekolah yang minim siswa, karena secara otomatis kan besaran dana BOS itu ditentukan dari jumlah siswa di masing-masing sekolah, dan saya kira masih banyak pembiyaan lainnya yang lebih penting untuk meningkatkan mutu pendidikan, dibanding mengikuti workshop itu, apalagi ini tidak masuk dalam RKA sekolah, mau pake uang apa kita," kata salah satu kepala sekolah yang enggan disebutkan namanya.
Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo melaksanakan tanpa koordinasi dengan kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT Pendidikan) terlebih dahulu dan terkesan mendadak. Menurut salah satu kepala UPT Pendidikan, workshop yang diadakan Dinas Pendidikan Wajo malah terkesan hanya menjual buku tanpa memperhatikan bobot materi workshop karena idelanya workshop itu dilakukan selama 7 hari .
"Saya sangat menyesalkan adanya workshop PTK yang hanya satu hari, dengan besaran biaya Rp.500 ribu. Seharusnya besaran biaya disesuaikan dengan materi yang di dapatkan, ada kesan cuman jual buku bukan Workshop," kata Kepala UPT Pendidikan juga enggan disebutkan namanya.
Penulis: Reonaldhy AA
Editor : Zaskya
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
