Ketua Bappilu Nasdem: tidak tau soal laporan dana kampanye, belum ada saya terima surat KPU.
Wajoterkini.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Wajo, mengingatkan kepada 12 partai politik (parpol) peserta pemilu legislatif yang hingga saat ini belom menyetor laporan dana kampanye. Komisioner KPU Andi Bau Salman mengatakan, pelaporan seharusnya dimulai sejak Januari 2013 hingga 7 hari sebelum memasuki masa kampanye pemilu April 2014 mendatang.
"Padahal kami sudah sosialisasi dan menyurati parpol , namun hingga kini belum ada parpol yang melaporkan dana kampanyenya," ucap Bau Salman.
Andi Bau Salman menambahkan, peraturan KPU (PKPU) nomer 17 tahun 2013, tentang pelaporan dana kampanye, disebutkan ada sejumlah batasan yang harus dipenuhi caleg dan parpol. Seperti, caleg dilarang menerima sumbangan dana kampanye dari perseorangan maksimal Rp. 250 juta, dari perusahaan/kelompok Rp. 500 juta.
Sementara untuk parpol nilai sumbangan perseorangan senilai Rp. 1 miliyar dan dari perusahaan/kelompok Rp. 7,5 miliyar."Batasan tersebut harus dipenuhi dan dibuktikan dalam setiap laporan tiga bulanan maupun enam bulanan,"kata Bau Salman.
Terpisah ketua Bappilu Partai Nasdem Wajo mengatakan, saya tidak tahu menahu tentang adanya pelaporan dana kampanye itu, KPU tidak pernah sosialisasikan, kalaupun ada Ketua dan Sekretaris Partai Nasdem belum menyampaikan sampai detik ini.
"Saya sebagai penghubung/LO Partai NasDem Wajo, tapi tidak pernah di undang untuk mengikuti sosialisasi tersebut," kata Bakri Remmang,S.H.
Penulis : Zahar
Editor : Zaskya
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
