![]() |
Honorer Antri mengambil Nomer Ujian K2 di BKD Wajo |
Wajoterkini.com - Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD)Kabupaten Wajo membuka loket pengambilan nomor peserta ujian bagi Honorer yang akan mengikuti ujian K2, sejak, Rabu 23/10, ribuan Honorer antri guna mendapatkan nomor uji publik K2 yang rencananya akan terlaksana 3 November 2013.
Berdasarkan pantauan wajoterkini.com dikantor BKD jalan Kejaksaan Sengkang, Kamis 24/10, terbuka dua loket pengambilan nomor antrian penyetoran berkas dan foto, para K2 sedari antri melalui tiga pemeriksaan berkas dan titik terakhir harus menyertakan sidik jari mereka, agar tidak ada penyalahgunaan kartu peserta disaat ujian nantinya.
"Jadi kita perketat mulai dari pengambilan kartu ujian untuk mengantisipasi adanya calo bagi calon PNS, kami perkuat dengan menyertakan sidik ketiga jarinya, jadi tidak ada yang terwakilkan," ungkap Amiruddin Plt Kepala BKD Wajo.
Lebih jauh dia menjelaskan jika segala kemungkinan percaloan PNS diantisipasi dan diupayakan semaksimal mungkin agar itu tidak ada di wajo, Amir juga menepis keterlambatan dari Kabupaten Lain melaksanakan ujian K2.
"Jadi bukan kami lambat, Justru mereka kecepatan melaksanakan ujian, kami malah sesuai dengan Standard operating procedure (SOP) Kementerian Penertiban Aparatur Negara (Kemenpan),"ucapnya.
Kesiapan pelaksanaan ujian juga sudah dipersiapkan menurut Amir sudah ada 9 titik yang akan ditempati ujian serentak dari jumlah K2 mencapai 2400an peserta, Jumlah tenaga honorer K2 Wajo yang lolos uji publik sebanyak 2.468 orang. Terdiri atas guru sebanyak 1.008 orang, tenaga kesehatan 33 orang, tenaga penyuluh 106 orang, tenaga teknis dan administrasi lainnya 1.321 orang.
"Udah siap semua tempatnya dan itu di gedung sekolah SMA,SD, SMA dalam Kota Sengkang,Dalam setiap ruangan nanti akan ditempatkan 20 orang. Karena itu, dibutuhkan sedikitnya 124 ruangan. Sementara untuk tenaga pengawas, menggunakan guru dan PNS yang ada dilingkup Pemkab Wajo" ucapnya.
Penulis : Reonaldhy AA
Editor : Zaskya
Berdasarkan pantauan wajoterkini.com dikantor BKD jalan Kejaksaan Sengkang, Kamis 24/10, terbuka dua loket pengambilan nomor antrian penyetoran berkas dan foto, para K2 sedari antri melalui tiga pemeriksaan berkas dan titik terakhir harus menyertakan sidik jari mereka, agar tidak ada penyalahgunaan kartu peserta disaat ujian nantinya.
"Jadi kita perketat mulai dari pengambilan kartu ujian untuk mengantisipasi adanya calo bagi calon PNS, kami perkuat dengan menyertakan sidik ketiga jarinya, jadi tidak ada yang terwakilkan," ungkap Amiruddin Plt Kepala BKD Wajo.
Lebih jauh dia menjelaskan jika segala kemungkinan percaloan PNS diantisipasi dan diupayakan semaksimal mungkin agar itu tidak ada di wajo, Amir juga menepis keterlambatan dari Kabupaten Lain melaksanakan ujian K2.
"Jadi bukan kami lambat, Justru mereka kecepatan melaksanakan ujian, kami malah sesuai dengan Standard operating procedure (SOP) Kementerian Penertiban Aparatur Negara (Kemenpan),"ucapnya.
Kesiapan pelaksanaan ujian juga sudah dipersiapkan menurut Amir sudah ada 9 titik yang akan ditempati ujian serentak dari jumlah K2 mencapai 2400an peserta, Jumlah tenaga honorer K2 Wajo yang lolos uji publik sebanyak 2.468 orang. Terdiri atas guru sebanyak 1.008 orang, tenaga kesehatan 33 orang, tenaga penyuluh 106 orang, tenaga teknis dan administrasi lainnya 1.321 orang.
"Udah siap semua tempatnya dan itu di gedung sekolah SMA,SD, SMA dalam Kota Sengkang,Dalam setiap ruangan nanti akan ditempatkan 20 orang. Karena itu, dibutuhkan sedikitnya 124 ruangan. Sementara untuk tenaga pengawas, menggunakan guru dan PNS yang ada dilingkup Pemkab Wajo" ucapnya.
Penulis : Reonaldhy AA
Editor : Zaskya
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia