Wajoterkini.com - Lapak pedagang kaki lima di pinggiran sungai
Lapadduppa Kelurahan Padduppa, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, menjadi
daya tarik masyarakat Wajo setiap malam minggu.
Hebat nya bantaran Sungai Padduppa sudah dijuluki pantai, karena keramaiannya tak kalah dengan Pantai Losari Makassar. Bedanya, daerah ini selain menawarkan jajanan juga menjadi objek wisata belanja bagi masyarakat Sulsel yang melintas di daerah yang dikenal Bumi Lamadukelleng.
Meski hanya digelar setiap akhir pekan, daerah ini menjadi daya tarik bagi masyarakat Wajo yang hendak membeli pakaian berkualitas import dengan harga murah meriah.
Pedagang bantaran sungai Walannae ini sebagian besar menawarkan pakaian cap karung, meski dibeli dalam keadaan kusut, namun sebagian besar Masyarakat Sulsel lebih memilih mencari sandang berkualitas bercap karung. Tak hanya pakaian saja yang ditawarkan, bahkan selimut, sandal, sepatu hingga boneka cap karung pun diperjualbelikan di kawasan ini.
Sayangnya, fenomena seperti ini tidak selalu ditemukan di Wajo. Selain daerah ini belum dikelolah baik oleh pemerintah, daerah ini juga menjadi langganan banjir akibat luapan Sungai Walannae.
"Kalau Jogja punya Malioboro, kita juga punya Lapadduppa, itu kalau dikelolah dengan baik sehingga Lapadduppa tidak hanya menjadi daya tarik di akhir pekan saja namun selama sepekan penuh," ungkap sejumlah pedagang di Lapadduppa yang ditemui Wajo Mesra,14/9/2013.
Bantaran sungai Lapadduppa merupakan salah satu pusat mata pencaharian pedagang di Wajo utamanya warga sekitar.
Hebat nya bantaran Sungai Padduppa sudah dijuluki pantai, karena keramaiannya tak kalah dengan Pantai Losari Makassar. Bedanya, daerah ini selain menawarkan jajanan juga menjadi objek wisata belanja bagi masyarakat Sulsel yang melintas di daerah yang dikenal Bumi Lamadukelleng.
Meski hanya digelar setiap akhir pekan, daerah ini menjadi daya tarik bagi masyarakat Wajo yang hendak membeli pakaian berkualitas import dengan harga murah meriah.
Pedagang bantaran sungai Walannae ini sebagian besar menawarkan pakaian cap karung, meski dibeli dalam keadaan kusut, namun sebagian besar Masyarakat Sulsel lebih memilih mencari sandang berkualitas bercap karung. Tak hanya pakaian saja yang ditawarkan, bahkan selimut, sandal, sepatu hingga boneka cap karung pun diperjualbelikan di kawasan ini.
Sayangnya, fenomena seperti ini tidak selalu ditemukan di Wajo. Selain daerah ini belum dikelolah baik oleh pemerintah, daerah ini juga menjadi langganan banjir akibat luapan Sungai Walannae.
"Kalau Jogja punya Malioboro, kita juga punya Lapadduppa, itu kalau dikelolah dengan baik sehingga Lapadduppa tidak hanya menjadi daya tarik di akhir pekan saja namun selama sepekan penuh," ungkap sejumlah pedagang di Lapadduppa yang ditemui Wajo Mesra,14/9/2013.
Bantaran sungai Lapadduppa merupakan salah satu pusat mata pencaharian pedagang di Wajo utamanya warga sekitar.
Penulis: Reonaldhy AA
Editor: Abhy / Reyhan
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia