Senin 17 Maret 2025

SPACE IKLAN

SPACE IKLAN

Kembalinya Sang "The Rising Star"

Berita Wajo Terkini
Kamis, 05 September 2013 | 21.09.00 WIB Last Updated 2013-09-05T13:17:01Z
Oleh : Haruna Rahman *)

SADAR ATAU TIDAK SIH - Saat ini, Prabowo telah menjadi salah satu Tokoh sentral Politik di Indonesia yang telah diperhitungkan oleh lawan-lawan politiknya atau rivalnya. Melihat Perolehan suara partai yang  telah didirikannya (Gerakan Indonesia Raya) lebih satu Fraksi di Parlemen tentu menjadi tanda bahwa Prabowo dapat diterima di hati Rakyat Indonesia. Sebagai Prajurit Militer kala masih di Komando Pasukan Khusus. Ia memulai karirnya sejak masih berpangkat Letnan satu yang baru lulus AKABRI. Disitulah juga, dikenal dengan Komando “The Rising Star”.

Baru saja lulus di AKABRI 1973 di Magelang, ia diperintah untuk terjun payung dalam hutan belantara dalam keadaan gelap gulita, memasuki wilayah Timor-Timur yang dikuasai oleh Fretelin waktu itu. Di sana, sebagai Komandan Kompi Korps Baret Merah berhasil dilalui dengan sejumlah prestasi. Semangat juang yang “Tidak Kenal Menyerah” diwariskan oleh orang tuanya Professor Sumitro Jojohadikusumo sang Begawan Ekonomi Makro & Koperasi Indonesia. Di Karir Militer sukses meraih kehormatan tertinggi di Korps Elite TNI AD dengan Pangkat Mayjen. Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS). Ia, yang dikenal sebagai sosok "The Rising Star" gagah berani dengan baret merahnya sering menghiasi Cover majalah terkenal di Indonesia salah satunya Majalah Tempo.

Prabowo Subianto, sosok fenomenal karena memang dikenal luas dan lues dikalangan Militer maupun sipil waktu itu. Prestasinya di Timor Timur kini Timor Leste membawa korps Baret Merah mendapatkan penghargaan langsung dari Menhamkam/Pangab Jenderal TNI Muhammad Jusuf. Panglima ABRI M. Jusuf yang waktu itu memberikan penghargaan di medan tempur dihutan Timur Timor yang baru saja dikuasainya setelah bertempur dengan Feretelin selama tiga bulan lamanya bersama pasukan elitenya. Bukan hanya itu, sang Komandan Muda dan pasukannya baru saja menangkap hidup-hidup salah satu gembong feretellin di Timor timur sekarang Timor Leste.

Itu juga yang membawa sang Mantu Pak Harto (Penguasa Orde Baru) kembali ke Ring Pejuang namun dijalur Politik. Ia Mendirikan GERINDRA dengan satu alasan NKRI tetap jaya dan Rakyat Makmur sejahtera. Bukan main menyesalnya, ketika terkenang Pantai Timur Leste yang indah itu kini lenyap seketika hanya karena Jajak Pendapat penuh rekayasa itu. Perjuangannya disana hampir separuh waktu selama Karir Militernya. Meski anak mantu Presiden RI namun ia terbiasa berjuang.

Kala, Indonesia dalam gelombang demonstrasi dan para aktivis mahasiswa waktu itu terus melakukan aksi tertutup maupun terbuka. Ia sebagai pimpinan ABRI di Kopassus mendapat perintah untuk mengamankan aksi tersebut. Namanya seorang ABRI yang doktrinnya dikenal Siap perintah dan laksanakan. Ia pun disebut sebagai dalang penculikan para aktivis aksi demo itu namun belakangan para aktivis ini juga yang bersamanya membangun partai GERINDRA. Salah satu aktivis yang pernah diculiknya adalah Pius Lustrilanang yang sekarang telah menjadi anggota DPR RI dari partai GERINDRA. 

Selain itu, Prabowo Subiakto hingga sekarang masih ingat pesan khusus Tokoh Pejuang dan Militer Indonesia Jenderal M. Jusuf. "Kamu anak seorang pejuang dan Begawan Ekonomi Indonesia. Kamu harus melanjutkan perjuangan orang tuamu dan jangan biarkan kelak bangsa dan rakyat ini merana dan menderita karena kesulitan pangan”. Itulah, salah satu alasan Prabowo kembali ke Indonesia sebagai generasi penerus pejuang 45.

Semoga melalui partai yang didirikannya dan semangat juangnya yang tiada pupus hingga sekarang dapat menempati posisi pengganti Presiden RI SBY kelak. Agar pesan Jenderal M Jusuf (Bapak ABRI, Panglima TNI paling Merakyat sepanjang sejarah TNI dengan Slogan “TNI dari Rakyat untuk Rakyat”) dapat ia laksanakan. “Klo partainya mendapat suara mayoritas Pemilu 2014, Prabowo Presiden selanjutnya,” Pintahnya pada pengurus Gerindra pada pembekalan Caleg Partainya disetiap kunjungan di berbagai daerah dari Sabang hingga Merauke.

Hasil survey menunjukkan elektabilitasnya sebagai Capres RI 2014 mendatang terus menanjak namun baginya bukan itu ukurannya. Ia yang terbiasa dengan kesupelannya dikalangan rakyat ini menganggap bahagia ketika menemui dan bercengkrama dengan rakyat. Ia tidak tanggung membuat aturan yang tegas. “Setiap pengurus dan celeg wajib turun ke lapangan dan menemui rakyat, kalau pengurus atau caleg gagal dekat dengan rakyatnya maka ia tidak sungkan meminta pengurusnya mundur,” Tegas Calon Presiden RI 2014 ini pada suatu kesempatan di Kantor DPP GERINDRA, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.


*) Penulis adalah Ex Reporter Radio Elshinta, Koran Cetak Harian, Tablid dan Majalah. Sekarang Dosen Hukum Pidana Korupsi dan Advokat di Kantor Hukum Harun dan Rekan & Direktur Badan Advokasi Pertanahan dan Perumahan Indonesia (BAPPINDO) di DPP APPERINDO. “No party but people must be Happy”.
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kembalinya Sang "The Rising Star"

Trending Now