WAJOTERKINI.COM --- Konsep pengembangan kelompok tani melalui pola kemitraan yang diperkenalkan pertama kalinya di Kelurahan Salomenraleng, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo 25 Desember lalu. Gagasan Petani Mitra ini terus menuai hasil yang memuaskan.
Betapa tidak, pengikut Petani Mitra mulai bermunculan. Salah satunya adalah Kelompok tani asal Kelurahan Maddukelleng melakukan koordinasi karena terpikat pola yang sudah dikembangkan Petani Mitra di Kelurahan Salomenraleng.
"Ada kelompok tani di Kelurahan Maddukkelleng yang mengaku tertarik melakukan kemitraan, dan berminat membentuk juga disana, jadi gagasan petani mitra telah menginspirasi para petani-petani lainnya,"kata penyuluh pertanian Salomenraleng.
Mitra Petani Salomenraleng telah melahirkan petani mandiri, petani sukses dan petani pembelajar. Pola kemitraan terus terbangun sehingga masyarakat petani tidak lagi sepenuhnya berharap dan ketergantungan dengan bantuan pemerintah.
"Kelompok yang bisa membangun kerjasama dengan para pihak kelompok yang aktif, terorganisir, dan terpercaaya. Senantiasa menjadikan kelompok sebagai wadah belajarnya,"tandasnya.
Menurut salah seorang anggota petani mitra, Akki. Sejak bergabung kelompok tani menjadi aktif dan para petani juga mendapatkan bimbingan bagaimana menggunakan produk penyubur dengan baik dan benar sehingga menghasil tanaman yang berkualitas tinggi.
"Pemahaman kita tentang pertanian jadi meningkat, petani jadi mandiri otomatis tidak lagi bergantung pada pemerintah. Intinya kita semua belajar dari petani, penyuluh maupun perusahaan mitra,"tutur Akki.(wt-chal)
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia