
WAJOTERKINI.COM --- Dianggap membahayakan nyawa para pengguna jalan. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kecamatan Majaueleng dibantu warga. Aksi protes dilakukan, menyusul belum adanya tindakan pemerintah atas kerusakan ruas jalan di Jalan Karang, poros Tosora-Sengkang, Senin 4/4/2016.
Aksi protes dilakukan dengan cara menanam batang pohon pisang di sepanjang jalan poros Tosora-Sengkang tepatnya di Dusun Limpua, Desa Tua, Kecamatan Majauleng itu. Selain di Limpua jalan rusak yang berlubang juga ditanami pohon pisang di Lece Lecenge, Desa Tellulimpoe, Majauleng.
"Aksi tanam pohon pisang ini sebagai bentuk protes warga karena jalan yang sudah cukup lama rusak, karena tidak ada juga perbaikan yang dilakukan pemerintah,” kata Babas salah seorang warga Desa Tua.
Menurut warga lainnya, jalan poros Tosora-Sengkang, termasuk jalan Provinsi, sehingga usulan perbaikan sudah diajukan ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Wajo. Namun hingga hari ini, hasilnya masih nihil sementara kerusakan jalan sangat urgen karena dianggap dapat membahayakan nyawa penguna betapa tidak diameter lubang berkisar 1 meter dengan kedalam hingga 50-100 centimeter.
Siswa dan warga memastikan, aksi yang dilakukan itu murni sebagai bentuk protes terhadap pemerintah agar secepatnya melakukan perbaikan jalan poros sengkang itu dan sebagai bentuk kepedulian warga tanpa ditumpangi kepentingan politik.
“Aksi warga murni sebagai bentuk protes terhadap pemerintah. Siswa dibantu warga kompak menanam batang pohon pisang dan setelah itu ditinggalkan. Tidak ada tendensi apapun,”pungkasnya.(wt-gb)
Aksi protes dilakukan dengan cara menanam batang pohon pisang di sepanjang jalan poros Tosora-Sengkang tepatnya di Dusun Limpua, Desa Tua, Kecamatan Majauleng itu. Selain di Limpua jalan rusak yang berlubang juga ditanami pohon pisang di Lece Lecenge, Desa Tellulimpoe, Majauleng.
"Aksi tanam pohon pisang ini sebagai bentuk protes warga karena jalan yang sudah cukup lama rusak, karena tidak ada juga perbaikan yang dilakukan pemerintah,” kata Babas salah seorang warga Desa Tua.
Menurut warga lainnya, jalan poros Tosora-Sengkang, termasuk jalan Provinsi, sehingga usulan perbaikan sudah diajukan ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Wajo. Namun hingga hari ini, hasilnya masih nihil sementara kerusakan jalan sangat urgen karena dianggap dapat membahayakan nyawa penguna betapa tidak diameter lubang berkisar 1 meter dengan kedalam hingga 50-100 centimeter.
Siswa dan warga memastikan, aksi yang dilakukan itu murni sebagai bentuk protes terhadap pemerintah agar secepatnya melakukan perbaikan jalan poros sengkang itu dan sebagai bentuk kepedulian warga tanpa ditumpangi kepentingan politik.
“Aksi warga murni sebagai bentuk protes terhadap pemerintah. Siswa dibantu warga kompak menanam batang pohon pisang dan setelah itu ditinggalkan. Tidak ada tendensi apapun,”pungkasnya.(wt-gb)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia