![]() |
Suasana pemukiman warga yang direndam banjir akibat Tanggul Jebol |
Intensitas hujan yang terus meningkat mengguyur dibeberapa wilayah Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Wajo berdampak pada jebolnya kembali tanggul Tokadde. Kejadian serupa juga terjadi awal Juni 2015 lalu namun hingga saat ini belum ada upaya pemerintah Daerah Wajo dan Provinsi Sulawesi Selatan maupun Pemerintah Pusat Republik Indonesia mengatasi masalah tersebut.
"Dulu itu korban banjir akibat jebolnya tanggul hanya diberi beras 5 kilo dan mie instan 5 bungkus itupun telat sebulan, bahkan warga sekitar intens melaporkan tanda-tanda bakal terjadinya jebol hingga dibahas di Musrenbang Kecamatan, tapi lagi-lagi pemerintah sekan-akan acuh dan pura-pura buta tuli,"kata salah satu warga Belawa, Muh Bakri.
Dulu warga hanya swadaya untuk menyewa alat berat untu menambal tanggul agar tidak terjadi jebol yang lebih besar lagi, tambah Bakri, Semestinya Pemerintah Kabupaten Wajo mendesak pihak terkait Balai Pompengan Jenneberang segera mengatasi tanggul karena hal itu bersifat "Mendesak" dan menyangkut nyawa ribuan warga Belawa.
Jebolnya kembali tanggul kali ini mengakibatkan 3 Kelurahan 2 Desa terendam banjir di Kecamatan Belawa, masing-masing, Kelurahan Malake, Kelurahan Macero, Kelurahan Belawa serta desa Lautang dan desa Limporilau. Informasinya, sebanyak 650 rumah dan 750 hekta are tanaman padi dan palawija terendam air.
Tabe bacaki juga berita sebelumnya, Klik Disini
"Daerah terparah yakni di Kelurahan Malakke sebagai tempat jebolnya tanggul selebar 50 meter, ketinggian air didaerah itu mencapai 1 meter. Entah kapan berakhirnya penderitaan kami disini hanya karena lambannya pemerintah,"kesal warga lainnya.(wt-chal).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia