Senin 17 Maret 2025

SPACE IKLAN

SPACE IKLAN

Andai Aku Bisa "Episode 2"

Berita Wajo Terkini
Senin, 22 Februari 2016 | 10.47.00 WIB Last Updated 2016-02-22T02:47:16Z
Yuleng warga Pallippu Tanasitolo

WAJOTERKINI.COM --- Yuleng perempuan kelahiran Palippu, kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, tahun 1970 silam, betul-betul hidup di bawah garis kemiskinan.

Di dalam gubuk yang berukuran 3x4 meter yang jauh dari kata layak itulah dia bersama suami dan tiga buah hatinya berteduh dari panasnya matahari dan dinginnya malam dari teriknya matahari hingga derasnya hujan.

Bekerja sebagai penenun sutera tradisional menjadi profesi yang ditekuni setiap harinya untuk menyambung hidup yang terpenting baginya dapat menghidupi buah hatinya. Menenun adalah satu-satunya keahlian yang dimilikinya.

Yuleng (45 tahun), dalam seminggunya hanya mampu menghasilkan 3 sarung sutera atau sekitar 12 meter dengan menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) yang dalam bahasa bugis dikenal dengan sebutan tennung bola-bola.

Kain sarung sutera yang dihasilkan selanjutnya dijual ke pasar Sempangge yang berjarak sekitar 10 kilometer dari tempat tinggalnya. Satu sarungnya hanya dihargai Rp40 ribu.

Hasil jualan itulah yang digunakan untuk biaya hidup sehari-harinya dan biaya sekolah tiga anaknya yang masih duduk dibangku sekolah dasar.

Putra pertama Suriadi (11 tahun) duduk di kelas 5 SDN Baontause kelurahan Barutancung,  sementara dua orang adiknya Supardi (9 tahun) dan Supianti (8 tahun) duduk di sekolah yang sama yakni kelas 3 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 34 Palippu.

Menenun, aktifitas Yuleng

Gubuk derita Yuleng

Sementara suaminya Sudirman (43 tahun) bekerja sebagai buruh petani di Labongpatu kelurahan Tancung, kecamatan Tanasitolo. Yang baru-baru ini kembali berkumpul dengan keluarganya setelah delapan tahun lamanya keluarga ini berpisah.(wt-cn)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Andai Aku Bisa "Episode 2"

Trending Now