
WAJOTERKINI.COM --- Program Listrik Gratis bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dari pemerintah dinilai tidak tepat sasaran. Seperti yang terjadi di Desa Innalipue, Kecamatan Tansitolo, Kabupaten Wajo.
Besar dugaan ada permainan antara pihak PLN dengan Pemerintah setempat, mulai dari dugaan menjual jatah hingga pembuatan laporan fiktif sehingga terjadi pengalihan jatah bantuan listrik murah dan hemat bagi Masyarakat di Desa Innalipue.
Salah seorang warga bernama Indo Lala mengaku namanya tercatat dalam list Perusahaan Listrik Negara (PLN) Provinsi Sulawesi Selatan yang terlampir. Namun anehnya KWh tidak terpasang di rumah Indo Lala justru terpasang dirumah warga yang tidak terdata sebagai warga MBR.
Dari informasi yang berhasil dihimpun media ini, KWh tersebut terpasang dirumah Hadra. Lucunya nama Hadra tidak ada dalam daftar sehingga dugaan ada permainan PLN dengan Pemerintah Setempat (Desa Innalipue) menjual jatah atau membuat laporan fiktif menguat.
Selain kepada media, keluarga Indo Lala juga pernah mendatangi Kepala Desa Innalipue guna mempertanyakan kenapa jatah KWh gratis untuknya tidak terpasang malah terpasang dirumah warga lainnya.
"Kepala Desa waktu itu hanya bilang saya tidak mendirikan rumah diatas lahanku sendiri,"ucap Indo Lala menirukan kata-kata Kepala Desa Innalipue saat ditemui suaminya.
Setelah dilakukan pengecekan lebih jauh ada beberapa rumah yang terpasang meteran listrik akan tetapi tidak berdiri diatas tanah hak milik seperti yang di maksud sang Kepala Desa, yakni Indo Inting, Jufri, dan Indo Upe. Sekedar diketahui Desa Innalipue mendapat jatah 30 rumah tangga.(wt-chal)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia