
WAJOTERKINI.COM --- Ratusan buruh di Enery Equity Epic Sengkang (EEES) mengancam akan melakukan mogok besar-besaran. Mereka menuntut kenaikan gaji dan bonus yang sudah ditandatangani pihak SKK MIgas segera di bayarkan.
Ketua Federasi Pertambangan Dan Energi Serikat Buruh Seluruh Indonesia Energi Equity Epic Sengkang (FPE SBSI EEES). Ambo Ajang mengatakan, berdasarkan surat SKK Migas tanggal 29 Mei lalu, sudah ditandangani kenaikan gaji dan bonus oleh SKK migas, namun hingga sekarang POD belum belum membayarkan.
"Janjinya tanggal 15 November lalu direalisasikan, namun hingga hari ini belum juga dibayarkan, dan anehnya, tanggal 15 kemarin itu adalah hari minggu," ujarnya.
Dia menegaskan, pemogokan tersebut akan dilakukan tanggal 23 hingga 27 November mendatang. Ketika sampai tanggal 27 belum terealisasi maka para buruh akan mengosongkan plan area proses gas.
Pengosongan area proses tambang tersebut, akan berimbas ke PLN dan hampir separuh Sultan Bathara akan mengalami black out listrik. Dia mengatakan, mogok kerja yang dilakukan memang secara bertahap. Dan ketika belum ada kesepakatan hingga tanggal 27, maka kegiatan di EEES akan lumpuh total.
"Pengosongan plan akan berefek pada pencemaran lingkungan pemadaman listrik hampir setengah Sultan Batara," katanya.
Humas EEES Baso Firman yang dihubungi, membenarkan adanya hal tersebut. Menurutnya saat ini pihaknya masih melakukan komunikasi dengan pihak manajemen.
"Saat ini kami masih komunikasi, kami berharap teman-teman bisa menahan diri," katanya.(wt-din)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia