
WAJOTERKINI.COM --- Penemuan granat yang disinyalir masih aktif beserta topi loreng dalam tumpukan tanah oleh salah seorang warga, sontak mengegerkan warga di Dusun Kulampu Desa Barangmamase Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo, Senin sore (21/9) kemarin.
Penemuan granat berawal saat, Wahyuddin (24 tahun) coba membantu meratakan timbunan perbaikan jalan yang ada didepan rumahnya, kaget bukan kepalang lalu dia menemukan granat, setelah melanjutkan pekerjaan itu ia kembali menemukan topi tentara.
"Hanya teriak kemarin pas dapat, bom.. bom.. bom... kemarin sore kami dapatnya. Tadi pagi kembali saya ratakan timbunan didepan rumah saya temukan lagi semacam parang pak," ungkapnya kepada awak media ini.
Wahyu mengaku resah dengan keberadaan bom yang dia sebutnya, bersama keluarga dan masyarakat sekitarnya takut jika granat yang dia temukan masih aktif lalu tiba-tiba meledak.
Aparat TNI yang menerima laporan tersebut langsung mendatangi lokasi penemuan granat tangan jenis nanas dan mengamankan nya untuk dilakukan penyelidikan kepemilikan benda berbahaya tersebut.
"Ini granat berusia puluhan tahun, sekira 35 tahun karena model nanas lama dan ini masih berbahaya karena detanatornya masih ada meski tak ada pemicunya, selanjutnya akan kami bawa ke Makodin 1406 Wajo untuk dijinakkan," ungkap Kiswanto.
Informasi lain yang berhasil kami terima, timbunan tersebut dibawah PT Nei Dua Karya Persada yang sedang melakukan perbaikan di jalan poros Palopo-Wajo, tepatnya ke wilayah Kulampu sekira 800 meter dari jalan poros. (wt-chal).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia