
WAJOTERKINI.COM --- Pertemuan kelompok kerja (Pokja) gelar Rapat Kerja triwulan Juli-September untuk mengevaluasi Peningkatan Penyelamatan ibu melahirkan dan bayi baru lahir di Kabupaten Wajo, Sabtu siang (19/9) di Aula pertemuan Glory Sengkang.
Program berbasis nasional 'Emas' (menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir) dari Usaid (dari rakyat Amerika) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Wajo.
Raker program Emas dihadiri Asisten I Andi Maddukelleng, dan Asisten II Andi Sederhana, para kepala Puskesmas se-Kabupaten Wajo, Camat, Bidan, pihak RSUD Lamaddukelleng dan RSU Siwa.
"Program Emas dimaksudkan untuk menekan angka kematian ibu melahirkan dan bayi yang baru lahir di Kabupaten Wajo,"kata Distrik Leader Kabupaten Program Emas, Surya Ekasari.
Govermance Specialis program Emas, Muh Bisri mengungkapkan, hingga September tahun 2015 sudah sembilan Ibu melahirkan yang meninggal, sementara diketahui tahun 2014 mencapai 10 orang.
"Ini PR buat kita dan Pemerintah Kabupaten Wajo karena masih banyak yang belum masuk program BPJS terutama ibu hamil yang ekonomi rendah, jadi mari kita pikirkan bersama," kata Govermance Specialis program Emas, Muh Bisri.
Muh Bisri menambahkan, peningkatan rujukan melalui program Emas juga terlihat signifikan sepanjang tahun ini sudah ada 52 rujukan dan hanya ada 2 orang yang belum melalui Emas.
Sementara Asisten II Andi Sederhana mengatakan, Pemerintah Kabupaten Wajo tetap berkomitmen akan mendukung penuh program Emas.(wt-chal)
Berikut video saat istirahat:
Berikut video saat istirahat:
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia