SOPPENGTERKINI -- Sesuatu hal yang menarik untuk kita simak cerita perkembangan di Pilkada Soppeng, dimana partai Gerindra Kabupaten Soppeng mengeluarkan rekomendasi yang memisahkan Ibu dan anak ini.
Betapa tidak Bupati Soppeng A Soetomo dan ketua DPRD Kabupaten Soppeng Andi Pattapaunga dari Partai Gerindra mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati yang lain, sementar anaknya juga maju tapi tanpa mengendarai partai dari Ibu dan ayah Kandungnya.
Sehingga muncul berbagai tanggapan dari masyarakat kalangan IRT, 'Partai Pisahkan Ibu dan Anak' ada yang mengungkapkan inilah resiko politik, ada juga yang menanggapi kekejaman politik yang merengguk cinta sang Ibu kepada sang buah hati.
"Secara psikologis ini sangat kejam, betapa tidak gara-gara partai pendaftaran calon bupati dan wakil bupati tidak diantar oleh kedua orangtuanya yang telah membesarkannya, utamanya Ibu yang mengadungnya selama 9 bulan dan menyusuinya selam 2 tahun," kata Ibu tiga anak ini, Ekha.
Sementara IRT yang lain, Atira menanggapinya sebagai resiko politik dalam artian politik dijadikan sebagai bagian dari ketangguhan siapapun yang terlibat didalamnya. Menurutnya, kemungkinan besar Partai Gerindra menolak keras politik dinasti sehingga menyerahkan rekomendasi ke paslon lain.
"Semua yang telibat dalam politik, pasti tau dan siap segala resiko, apalagi partai memiliki visi-misi jangka panjang, tidak melihat ambisi dan kepentingan satu kelompok, ternyata dia memilih partai karena takut kehilangan jabatan, padahal anak adalah segalanya, dia harus berbohong itulah gambaran politik harus pandai bersandiwara," kata Atira.(wt-usm)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia