WAJOTERKINI.COM --- Kisah ini berawal ketika seorang Putri dari Kerajaan Luwu dibuang atau diasingkang ke dalam hutan. Pengasingan dikarenakan Putri tersebut menderita penyakit kulit(maja oli). Ia dianggap akan membawa musibah dalam bentuk penyakit kulit. Para sesepuh kerajaan menganggap penyakit sang Putri sudah parah dan tidak ada obatnya lagi. Ini perlu diasingkan karena akan menular dan juga membuat malu kerajaan.
Pada waktu yang hampir bersamaan, Pengeran dari kerajaan Bone masuk kedalam hutan untuk berburu. Pangeran ini memang gemar berburu, tedong buleng adalah salah satu hewan buruannya.
Waktu itu, sang Pangeran bertemu dengan Putri tersebut, lalu ia mendekat tapi sang Putri berlari menjauh. Sang pangeranpun mengejar sang Putri namun tak mendapatkannya.
Suatu hari sang Pangeran melihat sang Putri istirahat di bawah pohon Bajo. Saat itu sang Putri sedang dijilati tubuhnya oleh tedong buleng sehingga ia sembuh dari penyakit kulitnya. Ia menjadi seorang gadis yang sangat cantik. Tidak lama kemudian, sang Pangeran datang menghampiri. Ia bertanya kepada Gadis tersebut, " sapa gerangan dirimu sehingga kamu sendiri dalam hutan." Lalu gadis menjawab, "sayalah gadis kau kejar kemarin." Sang Pangeran tidak percaya karena yang dilihatnya kemarin adalah seorang gadis dengan penyakit kulit.
Lalu sang Putri menceritakan sebab ia bebas dari penyakit kulit tersebut. Saat itu pulalah sang Pangeran jatuh cinta dan meminang sang Putri menjadi istrinya. Sang Putripun menerimanya, mereka hidup di tempat tersebut dan mendirikan sebuah perkampungan yang akhirnya menjadi kerajaan yang di sebut Kerajaan Wajo. Nama Wajo Berasal dari nama Pohon Bajo. Wajo berasal dari kata wajo-wajo yang artinya bayangan. Seajak itu masyarakat Wajo pantang untuk memakan daging tedong buleng.(Sumber : Tomacca)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia


