Dalam aksi tolak kenaikan BBM di Bundaran Tugu BNI Sengkang, Mahasiswa juga melakukan penggalangan tandatangan bentuk penolakan dan bakar ban, hingga massa mulai memboikot jalan dan mengganggu arus lalu lintas, polisi yang berjaga berusaha melarang para demonstran hingga terlibat adu mulut.
Massa yang mendapat teguran polisi, kemudian melanjutkan orasinya berjalan keliling untuk menarik simpatik dari warga kota Sengkang.
Saat dalam perjalanan orasi tersebut, massa mahasiswa kembali menguasai jalan hingga menghambat arus lalu lintas, untuk kedua kalinya aparat kepolisian menegur agar aksinya tidak mengganggu pengguna jalan. Akibatnya, terjadi adu mulut antara demonstran dan aparat kepolisian, hingga berujung saling dorong dan terlibat baku pukul, untungnya dalam kejadian tersebut tak ada korban jiwa.
"Kami menolak keras rencana kenaikan BBM, yang hanya akan menyengsarakan rakyat, kami berharap tidak ada kenaikan BBM, sebab dampaknya kesengsaraan rakyat ekonomi menengah kebawah,"harap Muammar, Koordinator aksi.
Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia yang terdiri dari berbagai himpunan perguruan tinggi di Kabupaten Wajo tersebut, berjanji akan menurunkan massa yang lebih besar lagi, apabila Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wajo tidak menyatakan sikap menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak.(wt-nar).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia


