Minggu 16 Maret 2025

SPACE IKLAN

SPACE IKLAN

Pria Tuna Netra Terpaksa Pelihara Ayam Untuk Beli Beras Miskin

Berita Wajo Terkini
Senin, 07 Oktober 2013 | 10.50.00 WIB Last Updated 2013-10-07T12:46:01Z
Seorang pria buta di Kabupaten Wajo Sul-Sel hidup sebatang kara untuk bertahan hidup. Ia hanya ditemani oleh seekor anjing dekil. sehari-hari dia hanya bisa beternak ayam milik orang lain tanpa upah melainkan hanya bagi hasil. Tentunya pekerjaan ini tidak mencukupi. Pasalnya, mesti haris menunggu berbulan-nulan hingga anak ayan tumbuh besar untuk membeli beras miskin (raskin). Tak hanya itu setiap harinya harus berjalan hingga beberapa kilometer untuk mengambil persediaan air bersih.

Wajoterkini.com - Demi bertahan hidup, seorang pria buta bernama Nurung (53) harus bertahan hidup sebatang kara di gubuknya dan hanya ditemani sekeor4 anjing dekil di Dusun Pattiromusu Desa Wecudai Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo Sulsel. Penderitaan hidup yang dialami Nurung sejak usianya baru beranjak 5 tahun, dimana ia haris kehilangan kedua orang tuanya. Tak berselang lama, penyakit cacar menyerangnya hingga mengakibatkan kedua bola matanya tiodak bisa melihat lagi.
"Buta karena cacar dan kedua orang tua juga meninggal semenjak saya masih kecil, jadi sampai sekarang saya hanya hidup seorang diri," ucapnya sambil menanngis meratapi nasibnya.
Kini Nurung harus bertahan hidup sebatang kara ditengah serba kesulitan yang selalu hadir diruang geraknya. Untuk bertahan hidup, nurung hanya beternak ayam tanpa upah milik orang lain, melainkan hanya bagi hasil. Tentunya, dia harus menunggu berbulan-bulan hinngga anak ayam yang dipeliharanya besar. Dari bagi hasil anak ayam inilah, Nurung menjualnya kepedagang ayam untuk membeli beras miskin milik pemerintah, biasanya Nurung membeli beras seberat 13 Kg dengan harga 25.000.
Lantaran jauh dari pemukiman warga, Nurung harus berjuang sendirian untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Setiap harinya, Nurung harus berjalan kaki sejauh 2 Km menenteng jiregen untuk mengambil air bersih dari air sumur. Pasalnya, Kampung Nurung termasuk wilayah kering yang hanya mengandalkan tada hujan.
Beruntung, Nurung memiliki anjing dekil yang selalu menemani dan menuntun setiap langkanya, serta cukup membuat dia selalu terhibur.
Kondisi nurung ini memang membuat warga setempet prihatin. Namun, tak banyak yang mereka bisa lakukan untuk membantu kehidupan Nurung kecuali tumpangan sebidang tanah milik warga meski demikian ia tetap semangat dan pantang menyerah menjalani kehidupan yang gelap menuju ke harapan yang terang. 


Penulis : Haq
Editor : Abhy/Reyhan
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pria Tuna Netra Terpaksa Pelihara Ayam Untuk Beli Beras Miskin

Trending Now