Kamis 13 Maret 2025

SPACE IKLAN

SPACE IKLAN

Jadi Pegawai Negeri Sipil Itu Mahal, Sembilan Tahun Mengabdi Belum Di Angkat PNS

Berita Wajo Terkini
Rabu, 16 Oktober 2013 | 15.27.00 WIB Last Updated 2013-10-16T07:52:23Z
Wajoterkini.com - Pasca menempuh pendidikan di universitas Negeri Makassar (UNM), memilih untuk mengabdi di kampung halaman nya yang jauh di pelosok Desa Limporilau Dusun Tancung Purai  Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan.

Bukan hanya untuk bertahan hidup tetapi profesi guru sangat menjanjikan dunia akhirat nya, di zaman era globalisasi dewasa ini penuh dengan tantangan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Gadis kelahiran, 11 September 1979 ini merupakan anak ke 6 dari 7 bersaudara anak dari pasangan Mappeasse,BA dengan Rosmini.

Naluri mengajarnya bukan karena profesi guru yang menjanjikan melainkan karena darah yang mengalir ditubuhnya diturunkan dari sang ayah, dimana akhir hidupnya menjadi seorang kepala Sekolah Dasar 71 Limpo Rilau tak jauh dari kediamannya sekarang.

Roswati Mappeasse,S.Pd  harus menempuh jarak sekira 10 hingga 5 kilo meter dengan kondisi jalan yang licin,berlumpur, bebatuan yang terjal, menggunakan motor ontelnya dan terkadang banjir hingga harus gunakan perahu tradisional untuk menjalani rutinitasnya sebagai seorang guru disalah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Belawa.

Pengabdian nya hingga di tahun 2013 ini telah memasuki tahun ke sembilan namun statusnya tak kunjung berubah, mencapai impian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), meskipun dia sudah mengikuti beberapa seleksi dan ujian CPNS disejumlah daerah sulawesi Selatan, kemana PGRI melihat perjuangan pahlawan tanpa tanda jasa ini ataukah organisasi ini hanyalah tameng semata bagi petinggi?.

"Kasian orang tua, kuliahkan anaknya selama empat tahun pasti berharap anaknya jadi PNS, secara tidak sengaja saya telah kecewakan mereka toh, Jadi PNS rupanya mahal,"ucapnya.

Para tetangga hingga teman-teman Oche, sapaan akrabnya, selalu memberi ia pesan -pesan moral sehingga dia terus semangat menjalani kehidupan meskipun getir. Perjalanan harus ditempuh dengan jarak berkilometer dan kondisi jalan yang sangat sulit dilalui kendaraan, karena kampung oche merupakan daerah yang terisolir, tak ada perhatian dari pemerintah, tetapi oche terus semangat  manjalani kehidupan nya.

"Kasian sekali dia harus menempuh jarak berkilo-kilo meter dengan medan yang sangat sulit dilalui, karena jalan yang sudah rusak parah, terus semangat oche, tidak adakah perhatian pemerintah terhadap pekerja pahlawan tanpa tanda jasa ini," imbuh lamate' di kediamannya.

Sepulang mengajar Oche, punya kegiatan tambahan membuat kreasi bunga, keranjang, hasil daur ulang sampah, ia sambil menyediakan tempat belajar dan menjadi tutor pendidikan keaksaraan bagi warga lansia yang buta huruf dari sekitaran kampungnya.


Penulis: Reonaldhy AA
Editor:Abhy/Reyhan
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Jadi Pegawai Negeri Sipil Itu Mahal, Sembilan Tahun Mengabdi Belum Di Angkat PNS

Trending Now