WAJOTERKINI.COM --- Pencanangan Nasional PIN POLIO tahun ini dari tanggal 8-15 Maret ditambah sweeping hingga Jumat 18 Maret 2016 jam 11.00 siang tadi ditutup, terkhusus Puskesmas Sajoanging menutup dengan jumlah sasaran terlayani 776 Bayi-Balita dari 782 target sasaran. Dengan kata lain Hasil akhir PIN Polio pada capaian 99,2 % dengan indikator target 95%.
"Alhamdulillah, Kurang lebih seminggu ditambah 3 hari sweeping ternyata hasilnya tidak mengecewakan, Terima kasih kepada Pihak Pemerintah Kecamatan, Lurah/Desa hingga ke Kepala Dusun dan tidak lupa kepada Staf Puskesmas, Kader Posyandu dan seluruh warga yg melibatkan diri hingga berakhirnya PIN POLIO ini, ini adalah hal baik dan kita semua harus menjaganya,"kata drg Fatahuddin.
Pemberian imunisasi tambahan polio ini kepada Balita tanpa memandang status imunisasi polio sebelumnya dengan tujuan mengurangi resiko penularan polio dari negara lain, memberikan tingkat kekebalan terhadap penyakit polio dan memastikan perlindungan secara optimal serta merata pada balita kemungkinan munculnya kasus polio.
Penyakit Polio merupakan penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus polio. Secara Klinis penyakit polio menyerang anak dibawah umur 15 tahun dan mengakibatkan lumpuh layu akut, hingga kelumpuhan otot pernafasan jika penanganannya telat.
"Analisis para ahli menunjukkan cakupan imunisasi polio dosis ke empat telah melebihi 90% namun tidak merata di Kabupaten/Kota, karenya pemerintah mencanangkan secara nasional dan serentak PIN POLIO untuk memberantas Virus Polio ini dengan sasaran pada balita (0-59 bulan),"ujarnya.
Keterlibatan dan peran serta masyarakat sangat menunjang keberhasilan pembangunan kesehatan nasional sebagaimana fungsi Puskesmas dan jejaringnya pada tataran unit pelaksana fungsional sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan, Pusat Pembinaan peran serta masyarakat, Pelayanan kesehatan Tingkat Pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada suatu wilayah.
"Pelibatan masyarakat pada peran puskesmas sangat menentukan perwujudan upaya kesehatan secara Totalitas yang meliputi upaya Promotif, Preventif, Currative, Rehabilitatif dan yang sangat urgent sekarang adalah revitalisasi kader posyandu untuk menurunkan AKI/AKB,"kata drg Fatahuddin.
Revitalisasi kader Posyandu yang terintegrasi pada GERAK POSYANDU merupakan pelibatan masyarakat secara utuh yang tidak lain merupakan Konsep kepala Dinas Kesehatan Kab Wajo dr Baso Rahmanuddin MM, M,Kes harus mampu diinternalisasi oleh semua perangkat kesehatan hingga tatanan masyarakat, sebab ini salah satu cara efektif menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi hingga intervensi status gizi masyarakat.
"Setiap Posyandu Wajib 5 orang kader sebab Penyelenggaraan Posyandu mesti melibatkan 5 peran kader yang biasa disebut Wajib 5 Meja. Mulai dari Pendaftaran, Penimbangan (dengan 9 cara penimbangan yang benar), Pencatatan, Penyuluhan gizi dan Meja Ke 5 dengan dampingan kader sebagai tempat Pelayanan kesehatan yang diisi oleh Petugas Kesehatan (KIA/KB, Imunisasi, PMT, ISPA/Diare hingga Pengobatan Umum dan Gimul. Tentunya tanggung jawab Kader lainnya yg tidak kalah pentingnya agar senantiasa memotivasi masyarakat untuk berkunjung ke Posyandu setiap jadwal yang telah ditentukan,"tegasnya.(wt-tim)
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia