Pacu Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi
Hafiz Elfiansya Parawu
Mahasiswa S-3 Administrasi Publik Universitas Negeri Makassar

Perguruan Tinggi (PT) menjadi salah satu harapan dalam mencetak tenaga kerja terampil dan berpendidikan di Indonesia. Bagaimanakah kualitas PT kita saat ini? Mampukah mewujudkan harapan tersebut?
Hasil Klasifikasi dan Pemeringkatan PT di Indonesia Tahun 2015 dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti) yang didasarkan pada indikator kualitas SDM, kualitas manajemen, kualitas kegiatan kemahasiswaan, serta kualitas penelitian dan publikasi, mengungkapkan dari 3.320 PT di Indonesia dengan rentang skor tertinggi adalah 4, hanya 11 PT yang berada di klaster 1 (skor 3,743-2,978), klaster 2 sebanyak 55 PT (skor 2,753-2,006), klaster 3 sebanyak 644 PT (skor 1,983-1), klaster 4 sebanyak 2.329 PT (skor 0,999-0,004), dan klaster 5 sebanyak 281 PT (skor 0).
Data Kemenristek-Dikti ini menjadi bukti nyata masih rendahnya kualitas sebagian besar PT di Indonesia. Maka, peningkatan kualitas PT mutlak dilakukan, karena PT merupakah wadah untuk menyiapkan tenaga kerja terampil dan berpendidikan yang kompetitif, apalagi dalam menghadapi persaingan tenaga kerja di era MEA saat ini. Lalu, apakah upaya yang harus dilakukan oleh setiap PT dalam meningkatkan kualitasnya?
Peningkatan Kualitas SDM
Data terbaru Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) Kemenristek-Dikti menunjukkan masih ada sejumlah dosen di Indonesia yang berkualifikasi pendidikan S-1. Dan, dari total 250.000 dosen yang ada di Indonesia, baru sekitar 25.000 (10 persen) dosen yang berkualifikasi pendidikan S-3. Jumlah ini jauh berbeda dibandingkan dengan dosen PT di Malaysia, Singapura, dan Filipina yang jumlah doktornya sudah mencapai 60 persen lebih.
Di banyak PT, keseimbangan rasio dosen dengan mahasiswa dan kualitas dosen menjadi permasalahan utama. Masalah kekurangan dosen dapat diatasi dengan perekrutan tenaga dosen yang berkompeten dan pemanfaatan program Registrasi Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) dengan memberi kesempatan bagi kaum profesional untuk mengabdikan diri pada PT sebagai dosen tetap.
Kualitas tenaga dosen dapat ditingkatkan dengan memberikan pelatihan yang intensif dan berkesinambungan mengenai manajemen dan administrasi, metode pengajaran di PT, dan penggunaan berbagai macam teknologi informasi yang tersedia saat ini. Juga harus diberikan kesempatan untuk menghadiri seminar, lokakarya, dan mengikuti perkembangan terbaru bidang ilmu yang digelutinya agar mereka dapat merumuskan kurikulum terbaik berdasarkan perkembangan terbaru.
Peningkatan Kualitas Manajemen
Manajemen yang baik akan dapat menjamin suasana yang mendukung terlaksananya proses pendidikan dan penelitian yang berkualitas. Manajemen institusi dalam pengertian yang luas lebih memberikan kontribusi pada terbentuknya keberhasilan pada suatu PT. Solusi tepat untuk meningkatkan kualitas manajemen suatu PT adalah dengan menerapkan manajemen kampus berbasis ICT (internet).
Manajemen kampus berbasis ICT dapat mempermudah kegiatan operasional PT yang tadinya dikelola secara manual menjadi otomatis dan dikelola oleh sistem, seperti aplikasi absensi, penghitungan nilai evaluasi, dll. Implementasi ICT secara efektif, efisien, dan berkesinambungan secara tidak langsung akan menambah poin penilaian oleh BAN-PT, sehingga PT yang bersangkutan akan mendapatkan akreditasi yang lebih baik.
Peningkatan Kualitas Kegiatan Kemahasiswaan
Kegiatan kemahasiswaan, baik kurikuler maupun ekstrakurikuler, harus dijalankan secara maksimal dan berkualitas oleh pihak PT, sebagai wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Kegiatan kemahasiswaan harus direncanakan dengan matang dan harus dapat diimplementasikan secara rutin, berkala, dan berkesinambungan, demi mewujudkan generasi yang bertaqwa, cerdas, kritis, santun, bermoral, demokratis, bertanggung jawab, inovatif, mandiri, dan memiliki daya saing. Seminar, pelatihan berbasis kompetensi, dan workshop kewirausahaan merupakan contoh kegiatan kemahasiswaan yang berkualitas.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas lulusan, akreditasi program studi, akreditasi institusi, dan ranking perguruan tinggi bermutu pada tingkat nasional dan regional. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan juga dapat meningkatkan kepercayaan stakeholders terhadap PT dan membuka peluang untuk bersinergi dengan berbagai pihak. Guna mewujudkan kegiatan kemahasiswaan yang berkualitas dibutuhkan tim pembimbing kemahasiswaan, fasilitas, dan manajemen institusi yang berkualitas pula.
Peningkatan Kualitas Penelitian dan Publikasi
Penelitian dan publikasi ilmiah dari PT di Indonesia yang diakui dunia masih sangat minim. Data Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pada tahun 2014, Indonesia baru memiliki 5.000 publikasi ilmiah terindeks Scopus dan 1.130 paten, sedangkan Thailand memiliki 11.313 publikasi ilmiah dan 7.740 paten.
Kondisi ini disinyalir disebabkan oleh kecilnya investasi pemerintah pada bidang riset. Tahun ini, Kemenristek-Dikti berencana memberi insentif dana riset yang lebih tinggi serta menyederhanakan administrasi riset. Namun, hal utama dan pertama yang seharusnya dilakukan adalah dengan membangun mind set dan menumbuhkan budaya iptek di setiap PT.
Lembaga penelitian dalam PT juga harus terus memberi motivasi kepada para dosen dan mahasiswa untuk meneliti dan meningkatkan kualitas penelitiannya. Pemberian dana stimulus bagi para dosen yang penelitiannya terpublikasi internasional, menggiatkan workshop dan training penulisan jurnal dan penelitian ilmiah bagi para dosen dan mahasiswa, dan pengelolaan e-journal penting untuk dilakukan.
Di sinilah fungsi pengawasan, pengendalian, dan pembinaan (wasdalbin) dari pihak Kemenristek-Dikti dan Kopertis harus digiatkan dan ditingkatkan guna memonitoring dan mengevaluasi peningkatan kualitas SDM, kualitas manajemen, kualitas kegiatan kemahasiswaan, serta kualitas penelitian dan publikasi di setiap PT di Indonesia dengan seobyektif mungkin, tanpa dilandasi kepentingan pragmatis.
Peningkatkan kualitas PT tentunya juga sangat membutuhkan dukungan dari segenap civitas akademika, khususnya pihak pimpinan PT yang kreatif, inovatif, visioner, dan tentunya tidak bermental korup. Pemimpin institusi yang “alergi” dengan perubahan, tidak berpikiran maju, dan hanya menjadikan PT sebagai “ladang” untuk meraup keuntungan pribadi sebesar-besarnya, niscaya tidak akan mampu mengangkat derajat PT yang dipimpinnya ke jenjang klasifikasi dan peringkat PT yang lebih baik, demikian pula sebaliknya.
Semoga, dengan semakin meningkatnya kualitas seluruh PT di Indonesia, harapan besar bangsa ini kepada PT untuk dapat melahirkan insan-insan cendekiawan yang terampil, bermoral, berintegritas, dan berdaya saing tinggi dapat segera terwujud.
Kritik dan saran: elfiansyahafiz77@gmail.com
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia