WAJOTERKINI.COM, Soppeng -- Sembilan kasus dugaan korupsi di Kabupaten Soppeng menjadi bidikan penyidik dari Satuan Reserse kriminal (Reskrim) Kepolisian Resort (Polres) Soppeng.
Diantaranya, pembangunan Kantor Camat Lalabata di eks Pasar Lolloe, Kelurahan Lalabata Rilau, Kecamatan Lalabata, Watansoppeng.
Dugaan korupsi proyek pengaspalan Jalan Madde-Serebatue dan Jalan Tajuncu-Lattie, di Kecamatan Marioriawa dan dugaan korupsi proyek perbaikan jembatan Walennae Pacongkang di Desa Kampiri, Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Soppeng.
"Sekarang kita sementara lidik sembilan kasus dugaan korupsi. Pusat pertokoan masih pengumpulan data, sementara kantor Kecamatan Lalabata dalam lidik juga," kata Kapolres Soppeng, AKBP Dodied Prasetyo Aji.
Dodied menambahkan, terkait dugaan korupsi pengaspalan di Kecamatan Marioriawa, pihaknya telah beberapakali meminta Kepala Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dukcapilnakertrans) Soppeng untuk mengkarifikasinya namun tidak ada respon balik dari kepolisian.
"Minggu depan kita akan panggil Kadis Dukcapilnakertrans, jika tidak menghadiri panggilan penyidik maka kita akan surati lagi," kata Dodied.
Mantan Kanit IV Subdit I Keamanan Negara Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri ini menambahkan, semua kasus dugaan korupsi di Soppeng menjadi prioritas Polres Soppeng, termasuk proyek pembangunan Masjid Raya Soppeng.
"Kasus-kasus dugaan korupsi yang ditangani Polres semuanya prioritas. Setelah Pilkada kita gelar kasus, yang mana perlu ditingkatkan," ungkap Dodied.(wt-ais)
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
