
WAJOTERKINI.COM --- Seperti diketahui pembakaran aspal menggunakan bahan bakar batu bara memberi resiko terjadinya pembakaran yang lebih kotor yang memungkinkan agregat akan terkontaminasi dengan bahan asing yang tidak dibutuhkan dalam campuran.
"Itulah permainan kontraktor yang bisa mengurangi kualitas aspal dan dengan mudah diketahui jika pembakaran menggunakan batu bara karena asapnya agak putih beda saat menggunakan solar akan terlihat asapnya menghitam," jelas ketua LBH Bhakti Keadilan, Bakri Remmang.
Dia menjelaskan, APBN 2015 khususnya proyek pengasapalan jalan nasional pembakarannya harus menggunakan BBM jenis solar. Namun yang ditemukan dalam perusahaan AGUNG JAYA itu malah telah melakukan pembakaran aspal menggunakan batu bara, hal tersebut disinyalir merupakan pelaggaran bahkan kalau dikaji bisa masuk ranah pidana.
"Kami berharap konsultan pengawas, dapat turun dan mengawasi pembakaran aspal tersebut. Karena kalau tidak, bisa saja ada penafsiran lain, bahwa diduga ada kongkalikong antara konsultan dengan
kontraktor," kata Bakri.
(Tabe bacaki juga ini: Pembakaran Aspal di Sempange Gunakan Batu Bara)
Sebelumnya meski dibantah pihak pengawas perusahaan namun faktanya telah ditemukan proses pembakaran aspal di Sempangnge, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo dan aspal tersebut akan dibawa ke proyek pengaspalan batas maros hingga ke Ujung Lamuru Watampone menggunakan bahan bakar batu bara.(wt-chal).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia