![]() |
Ilustrasi Jukir |
WAJOTERKINI.COM
--- Sudah saatnya pemerintah memperhatikan aktivitas juru parkir liar
(Jukir), kian hari semakin meresahkan. Pasalnya, kerap terjadi
pertikaian mulut antara pemilik kendaraan dengan jukir bahkan sudah
terjadi korban pertikaian berdarah, jukir juga semakin marak disejumlah
titik Kota Sengkang. (Tabe bacaki: Lerai Pertikaian Juru Parkir, Haeruddin Kena Tikam).
Pertikaian sering terjadi manakala si pemilik kendaraan merasa sedang dipalak oleh jukir ilegal. Di sisi lain lahan parkir tersebut, representatif menjadi aset yang menambah peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) jika dikelola dengan baik.
"Inikan jalan milik kita bersama saya tidak rela dipalak sama orang yang bukan pegawai parkir yang resmi dari pemerintah, pake minta uang tanpa karcis, ini jalan sudah kita bayar pajak pak, 2 ribu-2 ribu,"kesal Najira, pengunjung pelataran sembari berlalu.
Kepala bidang sarana dan prasarana (Kabid Sapras) Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Wajo, Andi Makkulawu, yang di konfirmasi terkait maraknya praktik jukir di pelataran terminal Regional Callaccu misalnya. Mengatakan, Pihaknya sudah melakukan berbagai negoisasi yang intens bersama Kelurahan Teddaopu, Kepala Lingkungan dan Ketua RT/RW mengatasi praktik jukir.
"Yang parkir liar itu. saya sudah melakukan pendekatan secara persuasif, tapi mereka tidak mau menerima dengan alasan bahwa saya berparkir didalam kawasan ruko saya, begitu alasannya, saya sudah sampaikan dengan berbagai cara, tapi mereka tetap beralasan bahwa ini adalah hak saya dan bahkan sudah kusampaikan sama pak ketua DPR,"ungkap Akul.
Menantu Bupati yang akrab disapa Akul ini, menambahkan, Parkir yang dikelola Dishub hanya pada bahu jalan depan terminal, jika areal Ruko itu biasanya ditempati Jukir Liar. Akul juga mengakui, hingga pendekatan yang dilakukannya melibatkan pihak Kelurahan Toddoupu bersama dengan Ketua RT/RKnya.
"Tapi mereka tetap tidak mau dan bahkan, saya juga memberikan solusi yaitu karcis tapi mereka tetap jukir liar masih beraktifitas,"kata Akul,suami mantan Lurah Teddaopu.Minggu 28/12/2014.(wt-chal).
Pertikaian sering terjadi manakala si pemilik kendaraan merasa sedang dipalak oleh jukir ilegal. Di sisi lain lahan parkir tersebut, representatif menjadi aset yang menambah peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) jika dikelola dengan baik.
"Inikan jalan milik kita bersama saya tidak rela dipalak sama orang yang bukan pegawai parkir yang resmi dari pemerintah, pake minta uang tanpa karcis, ini jalan sudah kita bayar pajak pak, 2 ribu-2 ribu,"kesal Najira, pengunjung pelataran sembari berlalu.
Kepala bidang sarana dan prasarana (Kabid Sapras) Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Wajo, Andi Makkulawu, yang di konfirmasi terkait maraknya praktik jukir di pelataran terminal Regional Callaccu misalnya. Mengatakan, Pihaknya sudah melakukan berbagai negoisasi yang intens bersama Kelurahan Teddaopu, Kepala Lingkungan dan Ketua RT/RW mengatasi praktik jukir.
"Yang parkir liar itu. saya sudah melakukan pendekatan secara persuasif, tapi mereka tidak mau menerima dengan alasan bahwa saya berparkir didalam kawasan ruko saya, begitu alasannya, saya sudah sampaikan dengan berbagai cara, tapi mereka tetap beralasan bahwa ini adalah hak saya dan bahkan sudah kusampaikan sama pak ketua DPR,"ungkap Akul.
Menantu Bupati yang akrab disapa Akul ini, menambahkan, Parkir yang dikelola Dishub hanya pada bahu jalan depan terminal, jika areal Ruko itu biasanya ditempati Jukir Liar. Akul juga mengakui, hingga pendekatan yang dilakukannya melibatkan pihak Kelurahan Toddoupu bersama dengan Ketua RT/RKnya.
"Tapi mereka tetap tidak mau dan bahkan, saya juga memberikan solusi yaitu karcis tapi mereka tetap jukir liar masih beraktifitas,"kata Akul,suami mantan Lurah Teddaopu.Minggu 28/12/2014.(wt-chal).
Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia